Guru Mendadak Diminta UKG Tahap 3
JAKARTA, KOMPAS.com - Guru-guru di berbagai daerah mendadak dipanggil, untuk ikut uji kompetensi guru tahap ketiga. Padahal, pelaksanaan uji kompetensi guru yang disosialisasikan pada kalangan guru bersertifikat, dilakukan dalam dua tahap yang berakhir pada 2 November lalu.
Iwan Hermawan, guru SMA negeri di Kota Bandung, Jumat (9/11/2012), mengatakan, dia yang memutuskan untuk memboikot uji kompetensi guru (UKG) sejak tahap pertama, pada Jumat ini mendapat surat panggilan ujian dari Dinas Pendidikan Kota Bandung.
"Guru-guru yang boikot dipanggil lagi untuk ikut ujian. Kami konsisten untuk boikot," kata Iwan, yang juga Sekretaris Jenderal Federasi Guru Independen Indonesia.
Dalam surat Dinas Pendidikan Kota Bandung disebutkan, para guru dipanggil untuk ikut UKG tahap 3 bagi guru dan pengawas. Ujian dilaksanakan pada 12-14 November.
Retno Listyarti, guru SMA negeri di Jakarta, mengaku kaget mendapat undangan panggilan UKG tahap 3 pada Senin lalu pukul 10.00 WIB. Dia dijadwalkan ujian online pukul 13.30 WIB pada hari yang sama.
"Saya memang memboikot UKG. Sebab, pelaksanaan UKG kacau dan tidak jelas tujuannya. Apalagi, panggilan mendadak. Guru-guru dirugikan," kata Retno.
Sumber
Kompas Edukasi
Iwan Hermawan, guru SMA negeri di Kota Bandung, Jumat (9/11/2012), mengatakan, dia yang memutuskan untuk memboikot uji kompetensi guru (UKG) sejak tahap pertama, pada Jumat ini mendapat surat panggilan ujian dari Dinas Pendidikan Kota Bandung.
"Guru-guru yang boikot dipanggil lagi untuk ikut ujian. Kami konsisten untuk boikot," kata Iwan, yang juga Sekretaris Jenderal Federasi Guru Independen Indonesia.
Dalam surat Dinas Pendidikan Kota Bandung disebutkan, para guru dipanggil untuk ikut UKG tahap 3 bagi guru dan pengawas. Ujian dilaksanakan pada 12-14 November.
Retno Listyarti, guru SMA negeri di Jakarta, mengaku kaget mendapat undangan panggilan UKG tahap 3 pada Senin lalu pukul 10.00 WIB. Dia dijadwalkan ujian online pukul 13.30 WIB pada hari yang sama.
"Saya memang memboikot UKG. Sebab, pelaksanaan UKG kacau dan tidak jelas tujuannya. Apalagi, panggilan mendadak. Guru-guru dirugikan," kata Retno.
Sumber
Kompas Edukasi