Negara tujuan kuliah Cek jumlah kampus dan biaya kuliah Part 2

Jerman
Jumlah Universitas : 70
Tuition:  > USD 1.800
Living Cost: USD 11.000 - 13.000
Mulai Pendaftaran: Maret-April/September-Oktober
Akhir Pendaftaran: Januari/Juli
Amerika Serikat
Jumlah Universitas : 4300
Tuition: USD 3.000 - 50.000
Living Cost: USD 4.000 - 30.000
Mulai Pendaftaran: September
Akhir Pendaftaran: Desember - April
Perancis
Jumlah Universitas : 108
Tuition: USD 200 - 12.500
Living COst: USD 7.500 - 11.000
Mulai Pendaftaran: September
Akhir Pendaftaran: Februari
Italia
Jumlah Universitas : 94
Tuition: USD 1.000 - 1.500
Living COst: USD 17.000 - 25.500
Mulai Pendaftaran: September/Oktober
Akhir Pendaftaran: April - Mei
Singapura
Jumlah Universitas : 47
Tuition: USD 6.500 - 11.000
Living COst: USD 8.500 - 14.000
Mulai Pendaftaran: September
Akhir Pendaftaran: Juni
Malaysia
Jumlah Universitas : 26
Tuition: USD 4.000 - 5.000
Living COst: USD 8.000 - 12.000
Mulai Pendaftaran: Fleksibel
Akhir Pendaftaran: Fleksibel
Jepang
Jumlah Universitas : 726
Tuition: USD 6.000 - 12.000
Living COst: USD 23.500 - 44.000
Mulai Pendaftaran: April
Akhir Pendaftaran: September - Oktober
Australia
Jumlah Universitas : 41
Tuition: USD 10.500 - 19.000
Living COst: USD 12.500 - 19.000
Mulai Pendaftaran: Februari
Akhir Pendaftaran: November - Desember
New Zealand
Jumlah Universitas : 8
Tuition: USD 9.500 - 48.000
Living COst: USD 9.500 - 16.000
Mulai Pendaftaran: Februari
Akhir Pendaftaran: Oktober - November

Sumber

Negara tujuan kuliah Cek jumlah kampus dan biaya kuliah Part 1



Ini dia daftar negara yang bisa kita tuju untuk kuliah di luar negeri. Cek jumlah kampus dan biaya kuliah (tition). Terakhir cek biaya hidup lalu sesuaikan dengan kocek kita. 
Kanada
Jumlah Universitas : 83
Tuition: USD 4.500 - 30.000
Living COst: USD 7.500 - 11.000
Mulai Pendaftaran: September
Akhir Pendaftaran: Februari
Inggris
Jumlah Universitas : 109
Tuition: USD 9.500 - 26.000
Living Cost: USD 14.000 - 35.500
Mulai Pendaftaran: September
Akhir Pendaftaran: Juni
Belanda
Jumlah Universitas : 21
Tuition: USD 4.000 - 21.000
Living Cost: USD 12.000 - 17.000
Mulai Pendaftaran: September
Akhir Pendaftaran: Oktober - Februari
Sumber

Pelajaran Seni di Sekolah Kurang Optimal, Setuju? ketertarikan pelajar terhadap seni nggak diimbangi dengan kualitas pelajarannya.

Ternyata, salah satu kegundahan para pelajar terhadap pendidikan di Indonesia adalah kurang efektifnya mata pelajaran Seni Rupa dan Budaya di sekolahnya. Di antara mata pelajaran lain, Seni Rupa dan Budaya itu seperti dianak tirikan.
Memang seperti apa sih pelajaran seni rupa di sekolah itu?
“Wah kacau banget deh. Di sekolah gue aja gurunya jarang masuk, padahal itu juga seminggu cuma dua jam mata pelajaran,” ungkap Bimo dari SMA Nusantara
Senada dengan Bimo, Aris dari SMA Yuppentek, Tangerang pun berpendapat kalau pelajaran Seni Rupa itu kurang maksimal “Iya pelajaran seni di sini mah begitu-begitu aja, belum berkembang. Kita juga cuma diajarin bikin gambar yang terlalu terpatok sama buku. Nggak dikasih kebebasan, padahal seni itu harusnya bisa bebas,” beber Aris panjang lebar.
Hal ini tentu sangat disayangkan. Pasalnya, kini animo pelajar akan seni semakin meningkat. Terbukti, kampus-kampus jurusan Seni Rupa dan Desain pun kebanjiran peminat “Banyak banget temen-temen gue yang suka gambar dan pengen masuk jurusan seni atau desain pas kuliah. Tapi mereka nggak dapet pelajarannya dari sekolah, kebanyakan sih pada jago sendiri-sendiri,” masih dari Bimo.
Karena itu lah bagi para pelajar, seni bukanlah hal yang bisa diharapkan bisa didapat di sekolah, melainkan di kegiatan ekskul atau komunitas "Ya, untungnya sekarang ekskul seninya cukup hidup, kegiatan seninya juga udah mulai banyak," kali ini Faisal dari SMA 10 Tangerang bicara.
Yap, tapi tetap butuh pelajaran seni yang lebih maksimal dong pastinya? Oke, semoga aja setelah Hari Pendidikan Nasional ini sekolah bakal lebih memperhatikannya.
Tetap semangat!
 
Sumber

Dua Hari Dua Malam Belajar, Ujiannya Bubar!


 
JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksanaan uji kompetensi guru SMP tahap I yang berlangsung di SMP 23, Kota Bandung, dibubarkan, Senin (30/7/2012). Penyebabnya, pengerjaan ujian secara online tidak dapat dilakukan karena gangguan sambungan internet. Hal itu diungkapkan pengawas dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dedy Indrayana, yang bertugas mengawas di SMP 23.

"Iya, akhirnya dibubarkan karena server dari pusat tidak bisa diakses. Keterangannya, gagal menghubungi server pusat," kata Dedy saat dihubungi Kompas.com dari Jakarta, Senin siang.

Menurut Dedy, peserta uji kompetensi tahap I seharusnya menjalani ujian pukul 07.00-10.00 WIB. Akan tetapi, hingga pukul 10.00 WIB, tidak ada soal yang bisa diakses untuk dikerjakan para guru.

"Kemudian, ada perintah dari dinas (dinas pendidikan) agar dibubarkan dan nanti akan di-schedule ulang untuk ujiannya," ujar Dedy.

Sementara, untuk uji kompetensi tahap II yang akan berlangsung pukul 10.00, menurut informasi yang diterima Dedy, di sejumlah sekolah sudah bisa terkoneksi. Namun, di sekolah yang diawasinya masih menghadapi kendala.

"Sudah dicoba, tetapi belum on dan soalnya belum muncul-muncul juga," katanya.

Dengan dibatalkannya uji kompetensi pada hari ini, para guru pun menyatakan kekecewaannya.

"Banyak yang kecewa, jelas sekali. Guru-guru itu sudah dua hari dua malam menghapal untuk ujian ini," tutur Dedy.

Pada uji kompetensi ini, para guru akan dites terkait profesionalitas, kepribadian, sosial, dan pedagogik. Uji kompetensi digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memetakan kompetensi guru. Ujian dimulai hari ini hingga 12 Agustus 2012.  

Sumber

Bullying Don Bosco: Pelaku Bully Itu Pengecut, Alumni Don Bosco mengecam keras tindakan tersebut

Semenjak kasus bullying  yang terjadi di Don Bosco menjadi pusat perhatian banyak pihak, beberapa alumni bereaksi keras atas tindakan yang mencoreng nama baik sekolah itu.
“Para pelaku yang sekarang sudah kelas tiga, jika mereka terbukti melakukan itu, tetap harus dikeluarkan, nggak ada alasan walaupun mereka akan Ujian Nasional,” ujar Tio, alumni Don Bosco serius.
Tindakan para senior yang melakukan tindakan kekerasan kepada juniornya memang tidak dapat ditoleransi. Alih-alih melindungi adik kelas, mereka malah menebarkan rasa takut bagi keluarga barunya di sekolah. Apalagi jika alumni yang seharusnya menjadi panutan turut terlibat, Tio dan kawan-kawannya juga mengecam tindakan pengecut tersebut.
“Kalau para alumni juga terlibat, lebih baik berurusan dengan kami juga para alumni, jangan bertindak pengecut cuma berani dengan junior yang nggak tau apa-apa, karena saat dulu gue menjadi junior nggak pernah ada kasus seperti ini,” tutur Tio, yang lulus dari Don Bosco pada tahun 2010 tersebut.

Sumber

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa by Jesaba News Portal

Kami segenap tim Redaksi Jesaba News Portal
mengucapkan "Selamat Menunaikan Ibadah Puasa."



LOMBA KARYA TULIS ILMIAH GIZI NASIONAL

Tema "Gizi sebagai akselerator pencapaian MDGs"
Kategori:

A. Karya Tulis Ilmiah Bahasa Indonesia untuk SMA/sederajat
B. Karya Tulis Ilmiah Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
LKTI gizi nasional 2012
Ketentuan Umum:
  1. Peserta SMA/sederajat dan mahasiswa D3/S1
  2. Peserta dapat berupa perseorangan atau tim yang terdiri dari maksimal 3 orang
  3. Untuk peserta yang berupa tim dari kategori mahasiswa, anggota kelompok dapat berasal dari program studi yang berbeda dalam perguruan tinggi yang sama
  4. Setiap peserta maksimal maksimal mengirimkan satu karya tulis terbaiknya  
  5. Karya tulis harus orisinil dan belum pernah dipublikasikan
  6. Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran yang dapat diunduh di nutritionexpo.co.cc serta mengirimkan biaya pendaftaran
Biaya Pendaftaran:
Rp. 75.000,-/tim/individu untuk kategori SMA/sederajat
Rp. 100.000,-/tim/individu untuk kategori mahasiswa
Pembayaran dapat dilakukan dengan cara transfer melalui rekening Bank BNI a.n Pebriani Pakpahan dengan nomor rekening 02-030-440-28
DEADLINE
Pendaftaran: 14 Mei - 24 Agustus 2012
Pengumpulan: 3 September 2012
Pengumuman: 19 September 2012
Hadiah*:
  • Juara I: Rp. 2.000.000,-+Trophy+Sertifikat
  • Juara II: Rp. 1.500.000,-+Trophy+Sertifikat
  • Juara III: Rp. 1.000.000,-+Trophy+Sertifikat
* hadiah untuk masing-masing kategori
Info Lengkap:
Twitter: @nutriexpo2012
Facebook: Nutri UI
CP: Melia Indriyani (085 888 9000 40)
Info kiriman Cindy Yanci via email
NB ! Silahkan Copy paste, dengan tetap mencantumkan sumber dengan backlink ke blog info-lomba.com juga. Trims :-)
Follow twitter kami: @infolomba_indo

Sumber
Info Lomba

LOMBA ESAI NASIONAL

Pembangunan kultur akademik dipandang begitu penting didalam proses pendidikan karena kultur akan membawa peserta didik untuk dinilai sejauh mana kontribusi mereka dalam mengembangkan budaya akademiknya. Realisasi yang diberikan dapat diimplementasikan dalam kegiatan seminar, diskusi pendidikan dan kepenulisan yang menghasilkan sebuah karya baik itu berbentuk journal, karya tulis ilmliah, esai, maupun makalah sebagai salah satu sarana dalam memberikan motivasi terhadap peserta didik memang dipandang perlu adanya sinergitas pembangunan kultur akademik.
Berawal dari inilah kemudian kami berinisiatif mengadakan kegiatan dengan Tema Solusiku untuk Indonesia Kini dan Nanti. Kegiatan terdiri dari serangkaian acara yaitu Seminar Nasional Pendidikan dan Esai Tingkat Nasional. Serangkaian acara tersebut sebagai sarana awal dalam meningkatkan pembangunan kultur akademik bagi mahasiswa. Kegiatan ini dapat memberikan aspirasi kepada seluruh mahasiswa untuk membangun budaya kritis dan budaya lokal terhadap persoalan dan permasalahan yang terjadi dilingkungan sekitar khusunya dalam bidang pendidikan.

Maksud dan Tujuan
            Pelaksanaan kegiatan Esai Tingkat Nasional dengan Tema “Dinamika Pendidikan Dalam Menghadapi Tantangan Global” ini mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :
1.  Memberikan apresiasi pendidikan di Indonesia 
2. Memberikan motivasi dan semangat kepada mahasiswa untuk mengikuti kegiatan Esai Se-Nasional dan Seminar Nasional Pendidikan 

Target Peserta
Target sasaran dari kegiatan Esai Tingkat Nasional dengan tema “Dinamika Pendidikan Dalam Menghadapi Tantanga Global” ini adalah mahasiswa aktif yang terdaftar mengikuti program D3 atau S1 berasal dari Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta.

Tema
Tema yang akan diangkat dari kegiatan Esai Tingkat Nasional tema yang akan diangkat yaitu tentang Dinamika Pendidikan Dalam Menghadapi Tantangan Global. Agar pembahasan natinya bisa lebih spesifik, maka dibuatlah sub tema:
a) Penanaman Karakter Untuk Anak Usia Dini
b) Profesionalisme Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
c) Peran Sistem Pendidikan Untuk Mencerdaskan Kehidupan   Bangsa Dan Negara

Hadiah
Juara 1
Uang pembinaan Rp. 1.000.000,- + Trophy Gubernur DIY + sertifikat
Juara 2
Uang pembinaan Rp. 800.000,- + Trophy Kemdikbud DIY + sertifikat
Juara 3
Uang pembinaan Rp. 600.000,- + Trophy Rektor UNY + sertifikat

Fasilitas
 Lima belas kelompok finalis berhak mendapatkan fasilitas sebagai berikut:
1. Mengikuti seminar nasional
2. Field Trip
3. Ruangan ber-AC
4. Penginapan
5. Konsumsi  
 
Batas Waktu Pengiriman Karya
Karya dikirimkan ke alamat Sekretariat UKM Penelitian UNY, Gedung student Center Lantai 2
Universitas Negeri Yogyakarta
, Karang Malang Depok Yogyakarta 55281, paling lambat 21  September 2012 cap pos.

Waktu dan Tempat
Kegiatan Esai Tingkat Nasional dengan tema “Dinamika Pendidikan Dalam Menghadapi Tantangan Global” ini akan diselenggarakan pada :
Hari/Tanggal               : Sabtu, 20 Oktober 2012
Waktu                        : Pukul 08.30 – 12.30 WIB
Tempat                       : Abdullah Sigit Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Pendaftaran Peserta
Pendaftaran untuk peserta kegiatan Lomba Esai Tingkat Nasional sebagai berikut Rp15.000,-/naskah

Pembayaran
Biaya pendaftaran dapat ditransfer melalui :
 Bank BNI  
No. Rek
: 0232952842
Atas nama
: YUYUN RAHMAHDHANI K

Kontak Person :
Zidni   081915518050
Yetty   085725812609


Sekretariat
Sekretariat UKM Penelitian UNY, Gedung student Center Lantai 2,
Universitas Negeri Yogyakarta
, Karang Malang Depok Yogyakarta 55281.
 
 Panduan Lomba Esai Nasional Download di SINI
atau di SINI
Email
Website
http://www.unysef.com
 
Sumber 




LOMBA KARYA TULIS ILMIAH NASIONAL

Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan yang sangat melimpah, baik dari segi sumber daya alam, pangan, energi, maupun sumber daya manusianya. Namun, dengan kapasitas Indonesia saat ini,  berbagai sumber daya tersebut belum dapat menyelesaikan berbagai problematika bangsa baik dibidang pangan, energi, kesehatan, pendidikan, teknologi, dan sosial budaya.
Berawal dari sinilah kami mencoba menyediakan sebuah wadah bagi mahasiswa sebagai ajang untuk berkompetisi dalam memberikan ide-ide kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan problematika bangsa Indonesia. Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional  mengangkat temaSolusiku Untuk Indonesia Kini dan Nanti, dengan sub tema : sosial dan budaya, energi, pendidikan, kesehatan, teknologi, pangan, dan sosial budaya.

Maksud dan Tujuan
         Pelaksanaan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional dengan Tema:Solusiku untuk Indonesia Kini dan Nanti mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut:  
1. Menyediakan media publikasi ilmiah tingkat nasional mahasiswa dalam rangka publikasi hasil penelitiannya; 2. Memberikan informasi dan pengetahuan seluas-luasnya kepada mahasiswa mengenai berbagai
    problematika bangsa serta solusi untuk menyelesaikannya;  
3. Membangun jaringan kerja (networking) di antara komunitas mahasiswa dalam pengembangan kapasitas
    penelitian dan publikasi penelitian;  
4. Memantapkan peran perguruan tinggi dalam rangka menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk melatih
    profesionalismenya dalam berkompetisi di ajang nasional.
Target Peserta
        Target sasaran dari kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional adalah Mahasiswa S1/ D3 aktif dari seluruh perguruan tinggi negeri atau swasta di Indonesia.

Tema: Solusiku untuk Indonesia Kini dan Nanti
Sub tema:
     - Sosial dan budaya                 - Energi
- Pendidikan                           - Kesehatan
- Teknologi                             - Pangan

Hadiah
Juara 1
Uang pembinaan Rp. 2.000.000,00 + Trophy Gubernur DIY+ Sertifikat
Juara 2
Uang pembinaan Rp. 1.500.000,00 + Trophy Kemendikbud DIY + Sertifikat
Juara 3
Uang pembinaan Rp. 1.000.000 + Trophy Rektor UNY + Sertifikat

Fasilitas
 Lima belas kelompok finalis berhak mendapatkan fasilitas sebagai berikut:
1. Mengikuti seminar nasional
2. Field Trip
3. Ruangan ber-AC
4. Penginapan
5. Konsumsi
  
Batas Waktu Pengiriman Karya

        Sekretariat UKM Penelitian UNY, Gedung student Center Lantai 2 Universitas Negeri Yogyakarta, Karang Malang Depok Yogyakarta 55281, paling lambat 21  September 2012 cap pos.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan  
       Kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) dengan Tema: “Solusiku Untuk Indonesia Kini dan Nanti” diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal
: Sabtu, 20 Oktober 2012
Tempat
: Student Center lantai 2,

: Universitas Negeri Yogyakarta.
Pukul
: 08.00-12.30 WIB

Pendaftaran Peserta
Biaya pendaftaran untuk peserta kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional sebagai berikut:
  • Tiap karya
: Rp. 45.000,00/Karya.
Pembayaran
Biaya pelatihan dapat ditransfer melalui :
 Bank BNI
No. Rek
: 0201357157
Atas nama
: Widodo

Kontak Person :
Imam Ferly Hasan    (081805744411)
Ayu Siti R.                (085642591647)

Sekretariat
      Sekretariat UKM Penelitian UNY, Gedung student Center Lantai 2 Universitas Negeri Yogyakarta, Karang Malang Depok Yogyakarta 55281.

PANDUAN LKTIN BISA DI DOWNLOAD SINI
atau
DOWNLOAD DI  SINI
 



Email
Website
http://www.unysef.com


Sumber
UNYSEF







SEJARAH HANDBALL/BOLA TANGAN DI INDONESIA

      Olahraga bola tangan merupakan salah satu olahraga yang sampai saat ini dapat ditelusuri kebenaran sejarahnya dan telah berusia sangat tua. Sebuah fakta yang meyakinkan telah menunjukkan bahwa seorang laki-laki akan senantiasa lebih mahir menggunakan tangan dari pada kakinya. Sebagaimana telah ddiklaim oleh sejarawan olahraga terkenal, bahwa ia memainkan bola tangan jauh lebih awal dari pada sepakbola.
        Permainan bola tangan yang dimainkan pada masa Yunani kuno merupakan sebuah isyarat terciptanya olahraga bola tangan modern. Dimana bentuk permainan dan peraturannya masih sangat berbeda. Permainan “urania” yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno dan Harpaston yang dimainkan oleh orang-orang Romawi. Sebagaimana dalam “Fangballspiel” atau permainan “tangkap bola” yang diperkenalkan dalam sebuah lagu oleh seorang penulis puisi Jerman bernama Walther Von der Vogelwiede, dimana semua keterangan tersebut merupakan tanda-tanda pasti yang biasa digambarkan sebagai bentuk kuno dari permainan bola tangan.

            Di Perancis, seorang yang bernama Rabelais menggambarkan bentuk permainan bola tangan dengan “mereka bermain bola tangan menggunakan telapak tangan mereka”. Lebih jauh lagi, pada tahun 1793 masyarakat Inuit yang hidup didataran hijau menggambarkan dan membuat ilustrasi permainan bola dengan menggunakan tangan. Pada tahun 1848 seorang administrasi olahraga Denmark memberikan izin untuk “permainan bola tangan” agar dimainkan di sekolah lanjutan di Ortup Denmark dan mendorong untuk segera menyertakan aturan dalam permainan bola tangan.
            Permainan bola tangan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh seorang tokoh gymnastic dari Jerman bernama Konrad Koch. Akan tetapi permainan bola tangan ini tidak dapat langsung populer pada saat itu karena berbagai alasan. Setelah perang dunia ke-1 selesai, dua orang Jerman yang lain bernama Hirschman dan Dr Schelenz, berusaha mempopulerkan kembali permainan bola tangan. Kemudian permainan bola tangan mulai berkembang di Eropa dan menjadi suatu cabang yang secara teratur dimainkan di sekolah lanjutan, klub dan perguruan tinggi.
            Bolatangan yang sudah dikenal saat ini ada tiga macam yaitu bolatangan dengan 11 pemain, yang dimainkan di lapangan seukuran lapangan sepak bola, bola tangan pantai dengan 4 pemain, bola tangan dengan 7 pemain yang dimainkan di dalam ruangan atau disebut juga bola tangan indoor.
 
Di Indonesia permainan bola tangan telah dilakukan sejak jaman penjajahan Belanda, tetapi sayang sampai sekarang tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Hal ini ternyata dengan tidak adanya  organisasi bola tangan, perkumpulan bola tangan begitu pula pertandingannya. Tetapi permulaan bola tangan telah dimasukkan dalam acara pertandingan PON ke-II Jakarta tahun 1951 yang diikuti teman–teman dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur saja. Jadi permainan bola tangan di Indonesia banyak dikenal oleh pelajar–pelajar sekolah lanjutan sebagai salah satu pelajaran olahraga serta di kalangan angkatan bersenjata.
 
Permainan bola tangan Indoor (dengan 7 pemain) berkembang pesat dan bertambah populer, karena pola permainannya sangat menarik. Permainan berlangsung dengan tempo yang cepat, dinamis disertai taktik dan teknik yang spektakuler dari para pemain dan juga bolanya diakhiri dengan gerakan menembak yang dilakukan dengan cepat, keras dan tepat. Bolatangan memperlihatkan keterampilan gerak yang tinggi gabungan dari lari, lompat dan melempar bola. Seorang pemain bola tangan harus memiliki kemampuan tinggi dalam koordinasi, kelincahan, kecepatan dan daya tahan serta kekuatan.
Permainan bola tangan pantai merupakan bola tangan yang baru tetapi dimainkan di pasir pantai, jumlah pemain ada 4 ditambah sejumlah pemain cadangan. Pola permainan bola tangan pantai tidak jauh beda dengan bola tangan indoor, bola tangan pantai memiliki besar lapangan, cara pergantian, dan mencetak angka yang berbeda dengan bola tangan indoor. Dalam permainan yang bola tangan indoor setiap mencetak angka nilai pointnya 1 tapi bola tangan pantai ada yang disebut spektakuler gol yaitu mencetak point dengan berputar 360o dengan nilai 2 point. Selain dari spektakuler gol, kiper juga bernilai 2 apabila bisa mencetak angka tanpa berputar dan juga dari titik penalti.
Pada tahun 2008 Indonesia mulai mengembangkan cabang bola tangan. Indonesia yang terpilih menjadi tuan rumah Kejuaraan Olahraga Pantai se-Asia (ABG- Asian Beach Games), karena yang dipertandingkan semua olahraga pantai maka saat itu Indonesia memiliki pemain berawal dari bola tangan pantai. Bolatangan memulai latihan pertama kali di FIK-UNJ (Fakultas Ilmu Keolahragaan-Universitas Negeri Jakarta) dengan materi pemain masih dalam wilayah Jakarta. Seiring waktu, Bapak Mustafa selaku pelatih yang ditunjuk untuk menangani timnas bola tangan Indonesia mengadakan seleksi pemain ke daerah seluruh Indonesia untuk menjadi bagian tim Indonesia dalam rangka kagiatan kejuaraan pantai se-Asia itu.
Berakhirnya Asian Beach Games 2008, atlet yang mengikuti Asian Beach Games mulai mengembangkan bola tangan, baik yang pantai maupun yang indoor. Dengan mengadakan perkenalan ke sekolah-sekolah karena bola tangan ada dalam kurikulum pendidikan. Selain itu juga bola tangan mulai dipertandingkan antar sekolah dan universitas, tetapi dengan peserta yang belum banyak, masih dalam kawasan pulau jawa. Kemudian berkembang dengan adanya Kejuaraan Mahasiswa Bolatangan Indoor yang diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2009. Dan klub bola tangan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta ikut bertanding dalam kejuaraan tersebut.
Seiring dengan berjalannya waktu, olahraga bola tangan pun semakin dikenal dikalangan pelajar dan mahasiswa. Oleh karena itu banyaklah terlaksana kejuaraan-kejuaraan Nasional antar pelajar dan kejuaraan-kejuaraan Nasional antar perguruan tinggi setiap tahunnya. Bukan hanya itu, dengan semakin dikenalnya olahraga bolatangan, akhirnya provinsi Jawa Barat pun setiap tahunnya mengadakan kejuaraan se-Jawa Barat atau yang dikenal dengan nama “KEJURBAR”.
Pada tahun 2010 kembali Indonesia mengikuti kejuaraan Olahraga pantai se-Asia (ABG- Asian Beach Games) yang ke-2, kejuaraan Olahraga pantai se-Asia ini diselenggarakan di MUSCAT-OMAN. Berakhirnya Asian Beach Games ke-2 ini membuat bola tangan semakin dikenal oleh kalangan pelajar dan mahasiswa, apa lagi dengan diadakannya kejuaraan Nasional Bola tangan indoor tingkat pelajar dan mahasiswa ke-3 yang diadakan oleh Universitas Negeri Jakarta Fakultas Ilmu Keolahragaan pada bulan Juli 2011.
Dengan adanya kejuaraan-kejuaraan Nasional ini diharapkan mampu menyaingi cabang olahraga yang populer lainnya seperti futsal, basket, voli dan kedepannya tim bola tangan Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lainnya, tidak hanya di ASEAN tapi juga belahan dunia lainnya.
Sumber
 

IHF Dukung Pengembangan Bola Tangan di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com -- Federasi Bola Tangan Internasional (International Handball Federation/IHF) mendukung penuh pengembangan olahraga bola tangan di Indonesia. IHF siap memberi bantuan, seperti peralatan pertandingan dan kursus bagi pelatih dan wasit bola tangan.
Direktur Eksekutif Bidang Kompetisi dan Organisasi IHF Ahmed Abu Al Lail mengatakan, bola tangan merupakan olahraga yang kurang dikenal di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara. Oleh sebab itu IHF ingin mempopulerkan cabang olahraga bola tangan di Indonesia dan di seluruh kawasan Asia Tenggara. IHF mendaulat Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan bola tangan yunior tahun 2013.
Menurut Ahmed, olahraga bola tangan sudah berkembang dengan baik di Thailand. Namun, tidak mudah mengembangkan olahraga bola tangan. Thailand membutuhkan bertahun-tahun untuk bisa menjadi negara terkuat di cabang bola tangan untuk kawasan Asia Tenggara.
"Mengembangkan bola tangan paling cepat butuh waktu lima tahun. Caranya dengan menggelar kompetisi untuk segala usia dan ikut kejuaraan dunia," kata Ahmed, Sabtu (12/5/2012) usai pertemuan anggota Federasi Bola Tangan Asia (AHF) di Hotel Mulia Senayan, Jakarta.
Wakil Ketua Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Amarta Imran mengatakan, federasi bola tangan sudah terdaftar di KONI namun belum sah sebagai anggota. Pengurus terus melakukan sosialisasi agar bola tangan lebih dikenal di Indonesia.
Direktur Pembinaan Prestasi ABTI Mustafa Masyhur menuturkan, pada rapat tahunan anggota KONI tahun 2013, ABTI akan disahkan sebagai anggota KONI. Saat ini terdapat 12 pengurus daerah ABTI di 12 provinsi.
Tahun ini tim bola tangan Indonesia akan tampil di kejuaraan bola tangan Asia Tenggara. "Kejurnas bola tangan antar universitas juga akan digelar tahun ini," ujar Mustafa. 

Sumber

Kulonprogo Terbuka Bagi Pengembangan PT

WATES (KRjogja.com) - Pengembangan perguruan tinggi (PT) di DIY saat ini mulai melirik Kabupaten Kulonprogo. Ke depan Kulonprogo bakal menjadi Kota Satelit Pendidikan dan Industri, menyusul dengan berbagai megaproyek dan banyaknya perguruan tinggi yang mulai membuat kampus di Kulonprogo. Pemkab Kulonprogo mempersilahkan perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta untuk membangun kampusnya di Kulonprogo, sebab masih banyak lahan tidak produktif yang dapat dimanfaatkan.

"Pemkab sangat mendukung adanya rencana pembangunan kampus di wilayahnya  dan pemkab siap membantu. Saat ini kampus yang sudah ada yaitu IKIP PGRI Wates, UNY, STIT Muhammadiyah, dan UJB. Jika akan mengembangkan kampus, bupati mempersilahkan memilih tempat yang sesuai, dan mengharapkan sebisa mungkin untuk memanfaatkan lahan yang tidak produktif,"kata Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K) saat menerima audiensi Ketua Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) Prof Dr Ir Chafid Fandeli, di gedung Joglo, Rabu (25/7) Direncanakan STTL tahun 2012 bakal mengembangkan kampusnya di Kulonprogo.

Dikatakan Hasto, kota Yogyakarta saat ini sudah padat, sehingga untuk pengembangan pendidikan dan industri akan kesulitan. Kulonprogo siap menjadi tempat pengembangan PT, sebab memiliki potensi yang sangat mendukung. Untuk pemetaan pemanfaatan wilayah antara lain wilayah Sentolo dan sekitar untuk pengembangan Industri, wilayah Temon dan sekitar untuk bandara dan pelabuhan, wilayah utara untuk pengembangan agrowisata.

"Sehingga untuk pengembangan pendidikan di wilayah tengah, yaitu Wates, Pengasih dan sekitarnya, meskipun tidak menutup kemungkinan jika ingin membuka kampus di Wilayah Utara," paparnya.(Wid)


Sumber
KR Jogja

Beroperasi di Indonesia Perguruan Tinggi Asing Bukan Ancaman

KUPANG, KOMPAS.com - Pembantu Rektor I Universitas Muhammadiyah Kupang Ahmad Atang menilai, kehadiran perguruan tinggi asing di Indonesia tidak menjadi masalah dan bukan ancaman bagi perguruan tinggi yang ada di dalam negeri. Hal ini diungkapkannya menanggapi UU Pendidikan Tinggi (UU Dikti) yang membuka kesempatan bagi perguruan tinggi asing untuk menyelenggarakan pendidikan di Indonesia.

"Bagi saya, kehadiran perguruan tinggi asing ikut memacu budaya akademik yang lebih mandiri sehingga terjadi kompetisi yang sehat bagi semua perguruan tinggi yang ada," kata Atang, di Kupang, Selasa (24/7/2012).

"Kehadiran perguruan tinggi asing di Indonesia menjadi sebuah kompetisi yang bagus dalam proses akademik, bukan sebuah ancaman yang harus ditakuti," tambah Atang.

Menurut dia, Kupang sebagai ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di antara dua negara, Australia dan Timor Leste sangat potensial bagi pendirian sebuah perguruan tinggi asing, karena berbatasan langsung dengan kedua negara tersebut.

"Jadi perguruan tinggi di Indonesia bukan sesuatu yang baru. Sebelum lahirnya UU Pendidikan Tinggi yang memberi ruang bagi pihak asing, perguruan tinggi asing sudah ada, hanya saja dikelola oleh manajemen Indonesia," katanya.

Oleh karena itu, jika kehadiran UU ini diperdebatkan, menurutnya, sudah terlambat. Dengan ketentuan ini, Atang mengungkatkan, setiap perguruan tinggi sebaiknya menata dan mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan terbaik agar tidak terlindas oleh kehadiran perguruan tinggi asing.

"Kehadiran perguruan tinggi asing di Indonesia tidak masalah, malah ikut memacu budaya akademik yang lebih mandiri sehingga terjadi kompetisi yang sehat di antara sesama perguruan tinggi," ujarnya.

Pemerintah juga diharapkan menatanya dengan aturan yang jelas sehingga terjadi kompetisi yang sehat di antara semua perguruan tinggi.

Ketika ditanya soal kemungkinan dibangunnya perguruan tinggi baru untuk menampung mahasiswa dari Timor Leste, dia mengatakan, tidak mungkin ada induvidu atau kelompok yang ingin menyiapkan sekolah khusus tersebut, karena jumlah mahasiswa dari Timor Leste terhitung sangat sedikit.  
  
Sumber

Kinerja Kepala Sekolah Rendah

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kinerja kepala sekolah di jenjang TK dan SMA/SMK di berbagai daerah sejak otonomi daerah dinilai memprihatinkan. Kenyataan ini akibat penunjukkan kepala sekolah yang lebih didasarkan pada kepentingan politik terkait dengan dukungan pada pemilihan kepala daerah dibandingkan profesionalisme sebagai pemimpin sekolah.

Syawal Gultom, Ketua Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud, di Jakarta, Senin (23/7/2012), mengatakan kepemimpinan kepala sekolah yang handal dapat mendorong peningkatan mutu sekolah. Namun, dalam implementasi di daerah-daerah, pemilihan kepala sekolah bukan didesain secara profesional, tetapi bergantung keputusan politik pemerintah daerah pemenang pilkada.

Secara terpisah, Siswandari, Kepala Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS), Kemendikbud, dalam acara Serah Terima Pengurus Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) mengatakan, dalam pemilihan kepala sekolah, standar yang ada seringkali diabaikan. Termasuk juga calon-calon kepala sekolah yang sudah disiapkan sesuai standar nasional, ternyata tidak dipilih menjadi kepala sekolah, karena terkait urusan politik pilkada.

"Kenyataannya, kompetensi kepala sekolah yang ada memprihatinkan," kata Siswandari yang juga pengajar di Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Berdasarkan pemetaan kompetensi kepala sekolah di 31 provinsi, didapatkan bahwa kompetensi sosial dan supervisi rendah. Kompetensi yang semestinya dimiliki setiap kepala sekolah umumnya masih di bawah batas minimal kelulusan.

Dalam penelitian kompetensi kepala sekolah ditetapkan batas minimal kelulusan 76. Hanya pada dimensi kompetensi kepribadian nilainya 85, tetapi kompetensi manajerial dan wirausaha 74, supervisi 72, dan sosial 63.

"Untuk kemajuan sekolah, butuh kepala sekolah yang kompetensinya di atas rata-rata. Kalau cuma rata-rata, perbaikan di sekolah tidak terlalu signifikan, baik untuk guru maupun siswa,"  ujar Siswandari. 

Sumber