Pelajaran Seni di Sekolah Kurang Optimal, Setuju? ketertarikan pelajar terhadap seni nggak diimbangi dengan kualitas pelajarannya.

Ternyata, salah satu kegundahan para pelajar terhadap pendidikan di Indonesia adalah kurang efektifnya mata pelajaran Seni Rupa dan Budaya di sekolahnya. Di antara mata pelajaran lain, Seni Rupa dan Budaya itu seperti dianak tirikan.
Memang seperti apa sih pelajaran seni rupa di sekolah itu?
“Wah kacau banget deh. Di sekolah gue aja gurunya jarang masuk, padahal itu juga seminggu cuma dua jam mata pelajaran,” ungkap Bimo dari SMA Nusantara
Senada dengan Bimo, Aris dari SMA Yuppentek, Tangerang pun berpendapat kalau pelajaran Seni Rupa itu kurang maksimal “Iya pelajaran seni di sini mah begitu-begitu aja, belum berkembang. Kita juga cuma diajarin bikin gambar yang terlalu terpatok sama buku. Nggak dikasih kebebasan, padahal seni itu harusnya bisa bebas,” beber Aris panjang lebar.
Hal ini tentu sangat disayangkan. Pasalnya, kini animo pelajar akan seni semakin meningkat. Terbukti, kampus-kampus jurusan Seni Rupa dan Desain pun kebanjiran peminat “Banyak banget temen-temen gue yang suka gambar dan pengen masuk jurusan seni atau desain pas kuliah. Tapi mereka nggak dapet pelajarannya dari sekolah, kebanyakan sih pada jago sendiri-sendiri,” masih dari Bimo.
Karena itu lah bagi para pelajar, seni bukanlah hal yang bisa diharapkan bisa didapat di sekolah, melainkan di kegiatan ekskul atau komunitas "Ya, untungnya sekarang ekskul seninya cukup hidup, kegiatan seninya juga udah mulai banyak," kali ini Faisal dari SMA 10 Tangerang bicara.
Yap, tapi tetap butuh pelajaran seni yang lebih maksimal dong pastinya? Oke, semoga aja setelah Hari Pendidikan Nasional ini sekolah bakal lebih memperhatikannya.
Tetap semangat!
 
Sumber
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar