Keunggulan SBMPTN daripada SNMPTN Undangan
Pada penerimaan mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri tahun ini memakai 3 format penting yaitu SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) Jalur Undangan, SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan Ujian Mandiri. Kita tidak akan membahas ujian mandiri dan cenderung fokus pada SBMPTN dan SNMPTN Undangan. Disini kami dari tim redaksi menganggap bahwa dalam penerapannya SBMPTN sebagai reinkarnasi dari SNMPTN Tulis memiliki kualitas yang lebih baik daripada SBMPTN Undangan sebagai sarana Perguruan Tinggi Negeri menerima mahasiswa baru. Alasan Kami adalah sebagai berikut.
1. Format dari SBMPTN yang merupakan
ujian tulis memberikan kepastian PTN dalam melihat kemampuan siswa tanpa harus
melihat faktor subjektif berupa akreditas dan strata sekolah dimana ia belajar
karena setiap peserta mewakili dirinya sendiri bukan dari rekomendasi
sekolah. Sehingga dalam kepastian diterimanya lebih adil.
Berbeda
dengan SNMPTN yang dalam prakteknya mengutamakan dan menggunakan sistem
akreditas (Kalimat ini digunakan sebagai pemerhalus dari kata strata sekolah),
maksud dari sistem akreditas ini bukan mengenai kuota per sekolah dalam rekomendasi
SNMPTN, namun mengenai status akreditasi sehingga dapat dilihat kemungkinan
siswa dari suatu sekolah untuk dapat diterima di PTN. Bila ia berasal dari sekolah
favorit kemungkinan besar ia lebih diprioritaskan daripada siswa dari sekolah
yang berada di level dibawahnya dengan nilai yang sama.
2.
Kasus
dalam SBMPTN hanya berupa joki ujian dan hal itu terbatas pada program studi tertentu
yang memiliki passing grade tinggi serta favorit.
Berbeda
dengan SNMPTN yang dalam pemberian rekomendasi memiliki potensi kasus yang
lebih banyak, merata, dan parah. Akibat dari pemberlakuan tidak ada pembatasan
siswa yang mengikuti SNMPTN per sekolah tahun ini, pengkatrolan massal terjadi
dan dilakukan secara ektrim. Hal ini dilakukan demi menaikkan nama sekolah karena
bila sekolah tersebut banyak diterima karena siswa memiliki nilai yang tinggi,
tentu saja level sekolah pun akan naik.
3.
Kesalahan
dalam mengisi data SNMPTN hanya akan merugikan peserta ujian SBMPTN semata
sedangkan dalam SNMPTN undangan kesalahan satu siswa dapat menyebabkan satu
sekolah dapat di “black list” yang
tentu saja merugikan siswa lain yang tidak melakukan kesalahan.
4.
Sekolah
lebih mudah dalam memberikan bimbingan serta penjelasan siswa bagaimana saat
siswa tersebut menjalani SBMPTN karena dalam prakteknya SBMPTN (dahulu bernama
SNMPTN Tulis) telah dilakukan tiap tahun sehingga telah terbiasa. Sedangkan
SNMPTN Undangan banyak memiliki permasalahan yaitu ketidaksiapan sekolah dalam
pelaksanaan SNMPTN Undangan.
5.
Dalam
SBMPTN kecenderungan untuk menyontek maupun melakukan kecurangan adalah kecil.
Hal ini dikarenakan setiap siswa akan lebih individual dengan tidak mau
memberikan jawaban dalam bentuk apapun karena dapat merugikannya dalam
persaingan di penerimaan. Selain itu sistem pengawas yang ketat menyebabkan
aktivitas di SBMPTN lebih kondusif dan meminimalisasi adanya kecurangan.
Berbeda
dengan SNMPTN Undangan yang menjadikan Ujian Nasional (UN) sebagai salah satu
patokan penerimaan. Bila dilihat dari pelaksanaan UN yang bermasalah seperti
ini, tepatkah UN dijadikan patokan dalam penerimaan mahasiswa baru PTN? Apalagi
dalam UN jelas sering terjadi kecurangan dan kebocoran soal.
Semoga hal tersebut dapat menjadi cerminan bagi kita bahwa SBMPTN memiliki keunggulan daripada SNMPTN yang kuota penerimaan lebih besar namun banyak maslah yang menderanya.