BNSP Ingin Ujian Nasional Dipertahankan
Jakarta, Jesaba News- Lembaran hitam pendidikan Indonesia kembali terulang, kali ini dengan pengunduran pelaksanaan Ujian Nasional di 1 Propinsi di Indonesia.
Pihak Kemendikbud memilih langkah aman dengan menyalahkan pihak percetakan Ghalia Indonesia Printing yang telah wanprestasi (tidak dapat memenuhi kewajiban) dalam menyiapkan naskah UN tepat waktu.
Akibatnya, pelaksanaan UN yang carut marut menjadi perbincangan mengenai apakah UN layak dipertahankan ada dengan berbagai alasan masing-masing. Sebagian penilai menganggap UN harus dihapuskan karena kompetensi tipa daerah berbeda. Namun berbeda dengan Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) yang ingin UN terus ada.
Pihak BNSP melalui anggota BSNP Teuku Ramli mengungkapkan,"Kalau dihapus kita tidak punya standar nasional. Standar nasional itu
diperlukan karena pendidikan di daerah sangat beragam. Jadi kita
menginginkan siswa harus menguasai pendidikan pada tingkat tertentu dan
itu tidak terlalu tinggi atau rendah."
Menjawab keluhan sebagian orang di daerah yang menyatakan soal-soal UN terlalu sulit dan tidak sesuai kompetensi daerahnya, Ramli menjelaskan menjelaskan bahwa UN memang untuk mengukur kompetensi kelulusan.
Sumber