BANYAK GURU 'TANGAN KOSONG' Guru Tanpa Inovasi Mengajar
SEMARANG (KRjogja.com)- Sekretaris
Umum PGRI Jawa Tengah, Dr Muhdi SH MHum mengakui, masih banyak guru di
Jawa Tengah, datang dan masuk ruang kelas, tanpa buku yang akan
diajarkan.
"Guru mengajar hanya sekadar rutinitas dan berdasar buku teks yang telah dipegang tiap tahunnya. Tidak ada inovasi proses mengajar dan implementasi pendidikan karakter pun masih minim", tegas Muhdi.
Dikatakan, inovasi pembelajaran harus dilakukan. Dengan lesson study, ada pembinaan profesi guru atau dosen melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif.
"Yang paling penting adalah merubah paradigma berpikir guru, karena masih banyak yang datang ke kelas dengan tangan kosong," kata Muhdi saat ditemui wartawan di IKIP PGRI Semarang, Sabtu (3/11).
Lesson study yang ia maksudkan bukanlah metode pembelajaran, melainkan strategi. Namun dalam kegiatan lesson study dapat memilih dan menerapkan berbagai metode pembelajaran sesuai dengan situasi, kondisi dan permasalahan yang dihadapi. Di dalamnya memuat beberapa tahapan, yakni perencanaan, implementasi, observasi dan evaluasi.
Menurutnya, strategi ini akan mengurangi ketergantungan guru pada buku teks. Di sisi lain akan meningkatkan profesionalisme guru dalam menhadapi permasalahan pembelajaran di kelas.(Bdi)
"Guru mengajar hanya sekadar rutinitas dan berdasar buku teks yang telah dipegang tiap tahunnya. Tidak ada inovasi proses mengajar dan implementasi pendidikan karakter pun masih minim", tegas Muhdi.
Dikatakan, inovasi pembelajaran harus dilakukan. Dengan lesson study, ada pembinaan profesi guru atau dosen melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif.
"Yang paling penting adalah merubah paradigma berpikir guru, karena masih banyak yang datang ke kelas dengan tangan kosong," kata Muhdi saat ditemui wartawan di IKIP PGRI Semarang, Sabtu (3/11).
Lesson study yang ia maksudkan bukanlah metode pembelajaran, melainkan strategi. Namun dalam kegiatan lesson study dapat memilih dan menerapkan berbagai metode pembelajaran sesuai dengan situasi, kondisi dan permasalahan yang dihadapi. Di dalamnya memuat beberapa tahapan, yakni perencanaan, implementasi, observasi dan evaluasi.
Menurutnya, strategi ini akan mengurangi ketergantungan guru pada buku teks. Di sisi lain akan meningkatkan profesionalisme guru dalam menhadapi permasalahan pembelajaran di kelas.(Bdi)