Indonesia Belum Miliki Kurikulum Bahasa Ibu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia belum memiliki acuan baku implementasi menanamkan bahasa ibu dalam bentuk kurikulum. Padahal bahasa ibu memegang peranan penting dalam pendidikan inklusif.
"Pendidikan inklusif sangat memperhatikan peran penting bahasa ibu karena mampu membangun karakter budaya bangsa," ujar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan, Musliar Kasim.
Indonesia Belum Miliki Kurikulum Bahasa Ibu
Hal itu dikatakan dia dalam acara Seminar Internasional bertajuk 'Meningkatkan Kekasaran Berbasis Bahasa Ibu dan Teknologi Informasi dan Komunikasi' di Hotel Century, Kamis (1/11). 
Tak hanya berperan dalam kemajuan peradaban bangsa, bahasa ibu juga penting untuk meningkatkan kualitas bangsa.  Untuk itu, kata Musliar, fasilitator dan peserta didik perlu mengembangkan bahan ajar dalam bahasa ibu. "Kita harus menghargai kebhinekaan yang dimunculkan dari bahasa ibu," ucapnya. 
Hal ini berguna untuk memajukan ekonomi, kesehatan dan lainnya. Pasalnya semua manusia memiliki potensi lebih dari sekedar membaca simbol tapi juga mampu fenomena sosial.
Dirinya berujar Kemdikbud akan terus mendorong upaya pengentasan ketunaksaran di Indonesia. Menurutnya, keaksaran merupakan komponen penting dalam menampaki kehidupan. 
"Sebelum bekerja harus bisa membaca dan menulis. Tidak ada kemampuan yang mendasar dari keaksaraan selain calistung (baca, tulis, hitung) untuk bertahan di dunia global," ujar Musliar.

Sumber
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar