Siswi SMA 3 Denpasar Ubah Daun Pegagan Jadi Obat Luka
JAKARTA, KOMPAS.com —
Pada penutupan Olimpiade Pelajar Seluruh Indonesia (OPSI), dua siswi
dari SMA Negeri 3 Denpasar berhasil menyabet medali emas untuk bidang
sains terapan dari penelitiannya. Keduanya adalah Ni Made Erika Suciari
dan I Dewa Ayu Sudiari Dewi.
Gadis Bali yang kini duduk di bangku
kelas XII, Ni Made Erika Suciari, menuturkan bahwa dirinya sempat tidak
percaya diri ketika melihat penelitian pesaingnya yang berasal dari
sekolah menengah atas dari seluruh Indonesia. Ia juga tidak pernah
berpikir akan menang dalam OPSI 2012.
"Yang lain bagus-bagus penelitiannya. Saya sempat takut dan enggak nyangka akan menang," kata Erika, Sabtu (13/10/2012).
Penelitian
yang dilakukan oleh Erika dan temannya terbilang unik. Dengan
malu-malu, ia menceritakan awal mulanya memilih penelitian mengambil
ekstrak daun pegagan untuk luka bakar dan penyakit kulit.
"Di Bali itu daun pegagan sering digunakan untuk menyembuhkan luka. Itu sudah menjadi kearifan lokal di Bali," ujar Erika.
Ia pun mengaku telah melakukan penelitian sejak tahun lalu. Dari penelitian di dalam laboratorium, ia menemukan kandungan zat asiaticoside dan asiatic acid pada daun pegagan yang berfungsi memperbaiki kerusakan sel.
Selain
berkutat di laboratorium, ia juga bertanya pada sekelilingnya mengenai
khasiat dari daun pegagan ini secara langsung. Di daerah asalnya
tersebut, cara penggunaan daun pegagan untuk menyembuhkan luka adalah
dengan mengunyahnya dan kemudian ditempelkan langsung pada luka.
Melihat hal tersebut, ia dan temannya berinovasi dengan mengubah ekstrak daun pegagan tersebut menjadi obat berbasis krim.
"Biar lebih mudah dibawa dan lebih mudah digunakan, kami mengubah ekstrak daun pegagan tersebut jadi semacam salep," ungkapnya.
Ia berharap untuk ke depannya penelitian ini dapat membawa dampak positif bagi masyarakat dan dapat digunakan secara massal.
"Semoga berguna untuk orang-orang. Ini kan asalnya dari tumbuhan, jadi tidak berbahaya," tandasnya.
Sumber