Perlebar Jalur Undangan SNMPTN Picu Manipulasi Nilai
JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana memperlebar jalur undangan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) terus menuai perhatian. Pasalnya, rencana itu dianggap jauh dari rasa adil.
Pengamat pendidikan Universitas Paramadina, Mohammad Abduhzen mengatakan, rencana itu belum tepat dilaksanakan dalam waktu dekat. Setidaknya sampai layanan dan mutu pendidikan dapat dibangun merata secara nasional.
"Rencana itu untuk saat ini belum tepat. Kenapa? Karena kualitas pendidikan belum merata," kata Abduhzen kepada Kompas.com, Kamis (13/9/2012), di Jakarta.
Ia menyampaikan, kebijakan sebelumnya soal 60 persen jalur undangan untuk masuk ke PTN juga belum optimal. Sejumlah ketidaksiapan di lapangan akhirnya memicu kecurangan.
"Manipulasi nilai akan banyak, karena sekolah berlomba meloloskan anak-anak," ucapnya.
Untuk diketahui, masuk PTN melalui jalur undangan dilakukan berdasarkan rekomendasi sekolah atas nilai rapor. Setiap sekolah memiliki jatah berbeda yang ditentukan oleh akreditasinya. Sekolah terakreditasi A mendapat jumlah terbesar, yakni 50 persen jumlah siswa yang lulus masuk dalam rekomendasi sekolah ke jalur undangan.
"Apalagi kalau menggunakan nilai UN, manipulasi mungkin akan lebih banyak," tandasnya.
Sumber