Pesantren Tebu Ireng Gelar Lomba Karya Tulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Unit Penerbitan, Lembaga Sosial dan Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jatim, menggelar lomba karya tulis ilmiah dalam rangka memperingati tiga tahun wafatnya K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Ketua Panitia lomba sekaligus Pengasuh Ponpes Tebu Ireng Jombang, K.H. Salahudin Wahid, di Surabaya, Selasa, mengatakan tujuan lomba dengan sasaran peserta tingkat pelajar/santri SLTA dan tingkat mahasiswa ini, adalah menggali masalah-masalah keumatan, kebangsaan yang masih menjadi masalah aktual dan mendesak untuk dicari pemecahannya.
"Masalah-masalah ini menjadi bagian dari masalah bangsa dan umat Islam yang menjadi kepedulian Gus Dur dan kita semua," ujar adik kandung Gus Dur ini, Selasa (16/10/2012).
Menurut dia, Guna menggali masalah-masalah tersebut sekaligus diberikan solusinya, maka lomba karya tulis ilmiah ini menentukan tiga tema. Pertama, Tantangan Kerukunan Umat Beragama di Indonesia dan Pemecahanya.
Tema ini, kata dia, cukup menarik karena di Indonesia masih muncul fenomena-fenomena keberagamaan. "Kita lihat nanti, apa saja tantangan yang dimunculkan dalam tulisan para peserta dan apa solusi yang ditawarkan," ujarnya.
"Sedangkan, tema kedua yakni Mencari Titik Temu Islam dan HAM Universal di Indonesia," katanya.
Ia mengatakan masih banyak hal yang belum ada pemecahannya antara hal-hal universal dan hal agama. Ia ingin melihat, apa saja hal-hal yang muncul antara Islam dan HAM, kira-kira ada titik temunya atau tidak.
Adapun tema terakhir adalah Bentuk Ideal Peran Organisasi NU di Bidang Politik. Pada tema ini, diulas bagaimana seharusnya peran politik NU di tingkat daerah dan pusat, apakah kebangsaan, kekuasaan atau politik kepartaian.
"Saya berharap, waktu dua bulan cukup bagi peserta untuk menghasilkan tulisan-tulisan ilmiah yang bermanfaat bagi negara. Panitia menunggu materi penulisan mulai 17 Oktober-15 Desember 2012.
Pemenang lomba karya tulis dengan hadiah total Rp16 juta ini, akan diumumkan pada 15 Januari 2012. "Mudah-mudahan, tulisan para pemenang nanti bisa dibukukan. Apabila hasil pemikirannya bagus, bisa disosialisasikan dan dijadikan acuan," katanya.
Bahkan tidak menutup kemungkinan, lanjut dia, hasil karya dari peserta lomba bisa menjadi rekomendasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak terkait seperti Kementerian Agama, Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) dan lainnya.

Sumber
Kompas Edukasi                              
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar