Ini Alasan untuk Lanjutkan Studi ke Selandia Baru




JAKARTA, KOMPAS.com - Selandia Baru dan Indonesia memiliki hubungan bilateral dalam sektor pendidikan tinggi yang makin baik. Usai menandatangani nota kesepahaman dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, beberapa waktu lalu, Selandia Baru akan menjadi salah satu negara tujuan yang diserbu para pelajar Indonesia.

Salah satu kebijakan pemerintah Selandia Baru yang menguntungkan untuk mahasiswa internasional adalah standar biaya pendidikan yang akan disamakan dengan warga lokal. Dengan keunggulan yang sama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, biaya studi di Selandia Baru tergolong jauh lebih murah dibandingkan di Australia.

"SPP di Selandia Baru sangat murah karena dianggap sama dengan mahasiswa domestik. Pemerintah memberikan subsidi untuk itu sehingga diharapkan dengan ini mahasiswa yang belajar di Selandia Baru semakin banyak," kata Duta Besar Selandia Baru untuk ASEAN, David Taylor di Gedung JICA Kemendikbud, Jakarta.

Untuk program master kelas regular, biaya pendidikan berkisar mulai dari 13.000-50.000 dollar Selandia Baru. Selain itu, selalu ada beberapa program istimewa khusus untuk mahasiswa program master atau doktor yang mampu memberikan kontribusi, misalnya mengajar di masyarakat.

Beasiswa tentu juga ditawarkan. David menjelaskan dalam waktu dekat ini ada 10 tenaga pendidik yang mendapat beasiswa untuk belajar di Selandia Baru melalui kerja sama dengan Kemendikbud.

"Di bidang perguruan tinggi di politeknik antara Indonesia dengan Selandia Baru, kita akan tingkatkan beasiswa," tambahnya.

Ide-ide segar

Sebagai negara dengan usia muda dan bebas dari tradisi-tradisi pengikat, Selandia Baru telah berhasil mencapai kemandirian dalam perjalanannya. Semangat membuat negara yang dikenal sebagai penghasil kiwi ini sebagai sumber alami bagi munculnya ide-ide segar.

“Cara berpikir yang inovatif ini dicerminkan dalam cara kami mengajar dan belajar. Sistem pendidikan kami mengutamakan cara pemikiran dan praktek pengajaran yang inovatif yang jauh melampaui cara belajar menghafal,” tuturnya.

Namun, dia menjelaskan, sebagai bekas jajahan negara Inggris, Selandia Baru memiliki sistem pendidikan berdasarkan sistem prestisius Inggris. Fasilitas, sumber, and staf pengajar yang disediakan memiliki sertifikat atau kualifikasi yang dihargai dan dapat dipindahkan/dimanfaatkan di seluruh dunia.

David mengatakan, Penilaian Pelajar Internasional atau Programme for International Student Assessment (PISA) yang melakukan survei tiga tahunan mengenai taraf prestasi pelajar dari pelajar berusia 15 tahun di negara-negara OECD menempatkan sistem pendidikan Selandia Baru sebagai salah satu yang bergengsi. Selandia Baru secara konsisten duduk di peringkat atas survei terhadap prestasi pelajar.

“Dalam kajian PISA yang paling akhir, para siswa di selandia baru yang berumur 15 tahun itu sudah berperingkat kedua dalam kemampuan membaca, dan peringkat ketiga di dunia dalam ketrampilan matematikanya,” ujar David lagi.

David juga menjelaskan bahwa universitas-universitas Selandia Baru masuk dalam 500 besar survei internasional, seperti The Times Higher Education Supplement dan Shanghai Jiao Tong.

“Tidak hanya itu, di Selandia Baru juga setiap pelajar akan dapat menikmati lingkungan yang menunjang pembelajaran. Di dalam kelas-kelas yang kecil, para pelajar menerima lebih banyak perhatian secara pribadi dari guru-guru mereka daripada yang akan mereka peroleh di bagian dunia lainnya,” paparnya lagi.

Para pelajar internasional akan memperoleh pendampingan secara pribadi yang tidak terbatas oleh tembok kampus. Mahasiswa internasional berhak atas pendampingan di dalam dan di luar ruang kelas.

Sumber


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar