Sekolah Curang Bertambah


JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan seleksi masuk nasional perguruan tinggi (SNMPTN) 20130 berdasarkan semangat kebersaman dan kepercayaan. Untuk itu, sekolah dan siswa harus jujur soal data-data yang diunggah ke laman SNMPTN.
Akhmaloka, Ketua Umum Panitia Pelaksana Seleksi SNMPTN 2013, di Jakarta, Jumat (1/2/2012),  mengatakan, SNMPTN yang kuotanya 50 persen dari total penerimaan mahasiswa baru di 61 PTN, mulai tahun ini dilakukan secara gratis dan tanpa tes tertulis. Semua siswa dapat mendaftar, asal sebelumnya didaftarkan sekolah ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
"Prestasi siswa secara akademik dan nonakademiklah yang dinilai. Karena itu, dalam memasukkan data rapor dan prestasi siswa, sekolah harus jujur. Demikian juga siswa yang dapat memverifikasi datanya juga harus mengutamakan kejujuran," kata Akhmaloka.
Rochmat Wahab, Sekretaris Umum SNMPTN 2013, menambahkan, dalam pendaftaran SNMPTN tanpa tes dan gratis ini, pihak sekolah dan siswa harus sama-sama jujur. Sekolah yang tidak jujur akan dilarang atau di-blacklist untuk mendaftarkan siswanya.
"Ada saja sekolah yang tidak jujur. Tahun ini yang di-blacklist dua kali lipat dari tahun lalu, lebih dari 20 sekolah," kata Rochmat tanpa mau menyebutkan nama-nama sekolah yang curang.
Menurut Rochmat, sekolah yang curang alias tidak jujur akan ditolak untuk mendaftarkan siswanya ikut SNMPTN. "Tetapi siswa tetap bisa ikut yang seleksi tertulis, baik yang jalur mandiri maupun seleksi masuk PTN yang tertulis," ujar Rochmat.

Sumber
Kompas Edukasi
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar