Pelajar SMA Dibacok Hingga Tulang Kakinya Patah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tujuh hari terakhir Patrisius Valerian (18) terbaring lemah di Ruang D  Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Balutan perban tampak di beberapa bagian, mulai dari lengan kanan dan kiri, pergelangan tangan, hingga bagian kaki pemuda yang akrab disapa Patrick atau Pepik ini. 


Tulang kaki kanan Patrick pun patah sehingga harus dibalut gips. Total, ada 13 luka sabetan benda tajam, meliputi lima luka di lengan kiri, tiga luka di lengan kanan, empat luka di kaki kiri, dan satu luka di kaki kanan. Saat Patrick  dikunjungi Tribun Jogja, Minggu (17/2/2013), terlihat luka sabetan paling parah ada di kaki kanan, yang menyebabkan tulangnya patah tersebut. 

Menurut rencana, Senin (17/2/2013) ia akan menjalani operasi pada tulang kaki kanannya supaya bisa normal lagi. Patrisius di rumah sakit ditunggui sang ayah, Aloysius Soni (48), mantan jurnalis yang kini bekerja sebagai penulis buku.

"Anak saya menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan oleh para pelajar. Ia dibacok layaknya binatang sebanyak 13 kali, kemudian sepeda motor milik temannya yang ia kendarai dibakar hingga menyisakan rangkanya saja," kata Aloysius Soni kepada Tribun, di RS Bethesda, Minggu siang.

Peristiwa berdarah yang dialami anak sulung Soni  tersebut terjadi Minggu (10/2/2013) pekan lalu, pukul 02.00 dini hari, di kawasan Stadion Mandala Krida, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. Semula Soni, warga Perumnas Minomartani, Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY, tak berniat melaporkannya ke polisi. Sebab, ia menganggapnya sebagai sebuah perenungan bagi dirinya dan pelajaran untuk  anaknya agar tidak keluar malam hari atau dini hari, sekaligus  koreksi baginya sebagai orangtua. 

Dirinya juga akan memaafkan siapapun pelakunya, dan tidak menuntut  para pelaku yang diperkirakan berjumlah sekitar 10 orang.  "Saya tidak menuntut apa-apa. Awalnya juga saya tidak ingin menceritakannya. Namun saya pikir ada baiknya jika menjadi koreksi bagi seluruh stakeholder pendidikan di Kota Pelajar ini. Saya berharap cukup anak saya yang menjadi korban terakhir, jangan sampai ada korban lain. Label Kota Pendidikan jangan tercoreng akibat kejadian ini," tandasnya.

Namun, karena alasan sesuatu hal, Soni akhirnya melaporkan kejadian itu kepada pihak Mapolsek Umbulharjo, Sabtu (16/2/2013) malam. Laporannya diterima anak buah Kapolsek Umbulharjo, Kompol Tri Sugihartana.

Adapun Patrick  kepada Tribun mengisahkan, beberapa saat sebelum kejadian, dirinya beriringan bersama rekan-rekannya naik empat sepeda motor (delapan orang). Awalnya, tidak ada tanda-tanda akan ada serangan brutal. 

Sesampai di Pertigaan Jalan Kapas, dekat Stadion Mandala Krida, dari arah barat muncul sekitar 10 kendaraan, dan para pengendaranya langsung mengadang rombongan Patrick. Mengetahui hal itu, tiga pengemudi motor kawan Patrick langsung berbalik arah dan berhasil meninggalkan lokasi bersama tiga kawan yang mereka boncengkan. Demikian pula Topan, yang membonceng Patrick, juga bisa lari setelah turun dari sadel motor. Tinggal Patrick terjebak sendirian, dan kemudian menjadi sasaran sabetan pedang secara membabibuta oleh salah satu  para pelajar yang mengadang.

Setelah itu, para pelaku membakar sepeda motor Yamaha Mio Soul milik Topan yang semula dikendarai Patrick dan Topan. Warga setempat yang melihat kejadian itu kemudian menghubungi pihak pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang membakar sepeda motor. Patrick pun ditolong petugas pemadam kebakaran, dan dilarikan ke rumah sakit.

"Saya tidak kenal mereka siapa, mereka juga tidak mau tahu siapa saya. Yang saya tahu, mereka langsung mengeroyok dan menyabetkan pedang. Selama ini saya merasa tidak punya musuh," ucap pelajar SMA Sang Timur Yogyakarfta ini.


Sementara itu, Kapolsek Umbulharjo, Kompol Tri Sugihartana, belum dapat dimintai konfirmasi. Namun petugas jaga di Mapolsek Umbulharjo yang dihubungi Tribun, Minggu sore, membenarkan adanya dugaan penganiayaan itu, yang dilaporkan oleh Aloysius Soni. "Iya benar, ada laporan tersebut," ucapnya pendek.(*)

Sumber
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar