Pemanfaatan TIK di Sekolah Minim

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah yang menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, masih minim.Padahal, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran menjadi kebutuhan yang penting, dalam menyelenggarakan pendidikan abad XXI. Apalagi pada perubahan Kurikulum 2013 yang segera dilaksanakan Juli nanti, pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah keharusan.
Akan tetapi, sampai saat ini pemerataan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di semua jenjang sekolah dari SD, SMP, hingga SMA/SMK sederajat belum tercapai.
Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hingga tahun lalu, baru tercatat 24 persen jenjang SD sederajat yang menerapkan TIK dalam pembelajaran, sedangkan di jenjang SMP sebanyak 40 persen.
Di jenjang pendidikan menengah, penerapan TIK/E-Pembelajaran baru sebanyak 36,79 persen.
Hayatudin, guru SMAN 1 Moraid, Kabupaten Sorong, Papua, yang dihubungi dari Jakarta Jumat (15/2/2013), mengatakan, pemanfaatan TIK untuk pembelajaran masih langka di sekolah ini.
"Internet saja kami tidak bisa mengakses. Lagi pula, bagaimana mau mengkases, karena listrik di sekolah saja tidak ada," kata Hayatudin.
Wardiman Djojonegoro, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dalam acara peluncuran buku digital interaktif untuk komputer tablet oleh PT Pesona Edukasi,  mengatakan, pemanfaatan TIK untuk pendidikan harus terus diperluas.
"Sekolah harus siap dengan tren pemanfataan TIK untuk pembelajaran. Teknologi  sudah tidak dapat dipisahkan dari generasi muda sekarang. Tinggal kita siapkan pemanfaatan yang baik, dengan content yang baik," kata Wardiman.
Menurut Wardiman, pemerintah harus serius mendukung sekolah-sekolah memiliki fasilitas TIK yang baik. Apalagi, tren TIK saat ini semakin maju, antara lain dengan hadirnya komputer tablet.
Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran juga memerlukan konten yang berkualitas. Indonesia sebenarnya sudah mampu mengembangkan buku digital interaktif, bahkan  yang dapat digunakan di komputer tablet.
"Perkembangan TIK bermanfaat besar untuk mendukung pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Tapi sayang, para pelajar lebih sering memakai  komputer tablet untuk games dan media sosial," kata Direktur Pemasaran PT Pesona Edukasi, Hary Candra.
PT Pesona Edukasi, yang merupakan pengembang software asli Indonesia, telah mengekspor software Matematika dan Sains ke 30 negara di dunia.
Pembelajaran dengan software matematika dan sains yang asyik dan menyenangkan, selama ini lebih ditujukan untuk membantu guru. Dengan perkembangan komputer tablet yang semakin terjangkau, PT Pesona Edukasi mengembangkan buku digital interaktif yang bisa dibaca di komputer tablet.
"Yang kami ciptakan bukan buku digital yang memindahkan buku teks seperti buku sekolah elektronik. Dengan buku digital interaktif ini, siswa bisa belajar secara menarik untuk pelajaran sains dan matematika, seperti games,"  kata Hary.

Sumber
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar