Harus Realistis Pilih Perguruan tinggi.
Jurnas.com | Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto menyerukan pada calon mahasiswa baru 2013 untuk lebih realistis dalam memilih program studi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan membuat perspektif yang lebih luas agar tidak bertumpuk pada program studi tertentu. "Harus realistis dan mengukur kemampuan diri sendiri," ujarnya dalam Seminar "Jalan Menuju PTN 2013" Minggu (3/2), Jakarta.
"Secara nasional hal tersebut tidak menguntungkan. Dan bisa berimplikasi pada tidak diterimanya siswa yang bersangkutan," tambah Herry kepada jurnas.com.
Menurutnya, contoh itu ada siswa yang nilainya 80 tapi tidak masuk perguruan tinggi karena salah memilih. "Untuk jalur SNMPTN Undangan 2013 sendiri baru 50 persen dilakukan untuk 61 perguruan tinggi negeri," katanya.
Dijelaskannya, IPB menggunakan sistem perak atau peringkat akademik sekolah dalam mendata para siswa yang diterima di sana. Sistem ini menggunakan nilai berdasarkan nilai rapot siswa di sekolah dan nilai IPK saat dia sudah mulai kuliah.
Melalui sistem ini, akan dilihat korelasi nilai antara saat siswa SMA dan kuliah. "Dari situ akan dilihat berasal dari sekolah mana saja siswa tersebut," ujar Herry.
Dia mengatakan dengan menggunakan sistem Perak, IPB sudah memiliki data dan perkiraan sekolah mana saja yang siswa bisa masuk ke IPB serta jumlahnya. Herry memberikan saran kepada para calon mahasiswa agar tidak terpaku pada satu atau dua program studi.
Apalagi program studi tersebut merupakan program studi yang diminati banyak orang. "Diperlukan pengetahuan yang luas bahwa berkarya tidak bisa pada satu bidang saja. Oleh karena itu baik siswa maupun orang tua bisa lebih realistis dalam memilih program studi terutama untuk pilihan kedua," tambahnya.
"Secara nasional hal tersebut tidak menguntungkan. Dan bisa berimplikasi pada tidak diterimanya siswa yang bersangkutan," tambah Herry kepada jurnas.com.
Menurutnya, contoh itu ada siswa yang nilainya 80 tapi tidak masuk perguruan tinggi karena salah memilih. "Untuk jalur SNMPTN Undangan 2013 sendiri baru 50 persen dilakukan untuk 61 perguruan tinggi negeri," katanya.
Dijelaskannya, IPB menggunakan sistem perak atau peringkat akademik sekolah dalam mendata para siswa yang diterima di sana. Sistem ini menggunakan nilai berdasarkan nilai rapot siswa di sekolah dan nilai IPK saat dia sudah mulai kuliah.
Melalui sistem ini, akan dilihat korelasi nilai antara saat siswa SMA dan kuliah. "Dari situ akan dilihat berasal dari sekolah mana saja siswa tersebut," ujar Herry.
Dia mengatakan dengan menggunakan sistem Perak, IPB sudah memiliki data dan perkiraan sekolah mana saja yang siswa bisa masuk ke IPB serta jumlahnya. Herry memberikan saran kepada para calon mahasiswa agar tidak terpaku pada satu atau dua program studi.
Apalagi program studi tersebut merupakan program studi yang diminati banyak orang. "Diperlukan pengetahuan yang luas bahwa berkarya tidak bisa pada satu bidang saja. Oleh karena itu baik siswa maupun orang tua bisa lebih realistis dalam memilih program studi terutama untuk pilihan kedua," tambahnya.
Sumber