Kelas Inspirasi Berawal dari Ingin Melakukan Sesuatu untuk Negeri
JAKARTA, KOMPAS.com - Program Pengajar Muda yang dimiliki Gerakan Indonesia Mengajar ternyata mengetuk kalangan pekerja profesional untuk berkontribusi demi kemajuan pendidikan Indonesia. Namun karena tidak mungkin meninggalkan pekerjaan, Gerakan Indonesia Mengajar menyelenggarakan Kelas Inspirasi selama satu hari saja.
Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Anies Baswedan, mengatakan bahwa kegiatan ini bermula dari rekan-rekan profesional yang ingin terlibat seperti layaknya para pengajar muda yang terjun langsung ke daerah pelosok untuk berbagi ilmu dan mengabdi.
"Mulainya dari permintaan teman-teman yang bertanya kapan bisa seperti para pengajar muda itu. Mereka bilang kami ingin melakukan sesuatu untuk negeri ini," kata Anies di Auditorium Gedung Indosat, Jakarta, Sabtu (9/2/2013).
Melihat antusiasme yang cukup besar ini, muncul gagasan untuk membuat Kelas Inspirasi yang kemudian berjalan untuk langsung berbuat tidak hanya sekadar berpikir dan ide saja. Kelas Inspirasi bisa diikuti oleh siapa saja yang sudah bekerja di bidang tertentu setidaknya selama dua tahun.
"Kalau seperti pengajar muda kan sulit karena mereka sudah bekerja. Dengan Kelas Inspirasi ini menarik minat mereka sekali karena cukup meluangkan waktu sehari," ujar Anies.
"Tapi bukan kemudian sehari selesai. Saya percaya setelah hari itu, orang-orang ini akan kembali lagi untuk terus berkontribusi karena pengalaman yang membekas di hati akan sulit hilang," imbuhnya.
Pada tahun ini, sebanyak 599 relawan pengajar dari berbagai latar belakang profesi akan disebar ke 58 SD negeri di DKI Jakarta untuk berbagi ilmu seputar profesi mereka. Kegiatan yang hanya sehari ini akan diselenggarakan pada tanggal 20 Februari. Sementara sebelumnya dilakukan pembekalan dan pembagian kelompok.
"Pembekalan ini penting untuk tips agar siap. Orang-orang ini tidak masalah presentasi di depan pimpinan perusahaan. Tapi jangan salah menghadapi anak SD bagi mereka justru membuat merekanervous," ujar Anies.
Pembagian kelompok sendiri dilakukan oleh panitia dengan hitungan masing-masing kelompok memiliki 10 anggota dengan profesi yang berbeda. Kemudian pada hari Kelas Inspirasi, tiap anggota ini akan bergantian ke ruang kelas berjumpa dengan siswa untuk berbagi mimpi dan memberi semangat pada mereka.
"Profesinya memang harus berbeda. Tidak bisa satu kelompok misalnya akuntan semua," ungkap Anies.
Dari daftar yang dimiliki oleh penyelenggara Kelas Inspiratif, beberapa nama terkenal ikut serta dalam kegiatan ini seperti musisi Jubing Kristianto, mantan Putri Indonesia Zivanna Letisha, penulis buku best-seller Negeri Lima Menara Ahmad Fuadi, penulis Fira Basuki dan CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo.
Sumber
Kompas Edukasi
Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Anies Baswedan, mengatakan bahwa kegiatan ini bermula dari rekan-rekan profesional yang ingin terlibat seperti layaknya para pengajar muda yang terjun langsung ke daerah pelosok untuk berbagi ilmu dan mengabdi.
"Mulainya dari permintaan teman-teman yang bertanya kapan bisa seperti para pengajar muda itu. Mereka bilang kami ingin melakukan sesuatu untuk negeri ini," kata Anies di Auditorium Gedung Indosat, Jakarta, Sabtu (9/2/2013).
Melihat antusiasme yang cukup besar ini, muncul gagasan untuk membuat Kelas Inspirasi yang kemudian berjalan untuk langsung berbuat tidak hanya sekadar berpikir dan ide saja. Kelas Inspirasi bisa diikuti oleh siapa saja yang sudah bekerja di bidang tertentu setidaknya selama dua tahun.
"Kalau seperti pengajar muda kan sulit karena mereka sudah bekerja. Dengan Kelas Inspirasi ini menarik minat mereka sekali karena cukup meluangkan waktu sehari," ujar Anies.
"Tapi bukan kemudian sehari selesai. Saya percaya setelah hari itu, orang-orang ini akan kembali lagi untuk terus berkontribusi karena pengalaman yang membekas di hati akan sulit hilang," imbuhnya.
Pada tahun ini, sebanyak 599 relawan pengajar dari berbagai latar belakang profesi akan disebar ke 58 SD negeri di DKI Jakarta untuk berbagi ilmu seputar profesi mereka. Kegiatan yang hanya sehari ini akan diselenggarakan pada tanggal 20 Februari. Sementara sebelumnya dilakukan pembekalan dan pembagian kelompok.
"Pembekalan ini penting untuk tips agar siap. Orang-orang ini tidak masalah presentasi di depan pimpinan perusahaan. Tapi jangan salah menghadapi anak SD bagi mereka justru membuat merekanervous," ujar Anies.
Pembagian kelompok sendiri dilakukan oleh panitia dengan hitungan masing-masing kelompok memiliki 10 anggota dengan profesi yang berbeda. Kemudian pada hari Kelas Inspirasi, tiap anggota ini akan bergantian ke ruang kelas berjumpa dengan siswa untuk berbagi mimpi dan memberi semangat pada mereka.
"Profesinya memang harus berbeda. Tidak bisa satu kelompok misalnya akuntan semua," ungkap Anies.
Dari daftar yang dimiliki oleh penyelenggara Kelas Inspiratif, beberapa nama terkenal ikut serta dalam kegiatan ini seperti musisi Jubing Kristianto, mantan Putri Indonesia Zivanna Letisha, penulis buku best-seller Negeri Lima Menara Ahmad Fuadi, penulis Fira Basuki dan CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo.
Sumber
Kompas Edukasi