Kurikulum 2013 Berpotensi Gagal


JAKARTA, KOMPAS.com - Perubahan kurikulum yang akan segera diterapkan pada Juli mendatang diprediksi sebagian pihak berpotensi gagal dan hanya menjadi objek penghamburan anggaran sebesar Rp 2,49 triliun yang berakhir sia-sia lantaran tak mencapai tujuan.

Pengamat pendidikan, Romo Benny Susetyo, mengatakan bahwa kurikulum 2013 ini berpotensi gagal luar biasa. Berbagai elemen yang mestinya mendukung kurikulum berjalan dengan baik tidak dipersiapkan matang oleh pemerintah bahkan terkesan mendadak dan tergesa-gesa.

"Contoh saja dari masalah guru. Hanya disiapkan selama dua hari saja. Bagaimana bisa siap? Perubahannya padahal signifikan tapi persiapan gurunya singkat sekali," kata Romo Benny saat jumpa pers di Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata, Jakarta, Jumat (15/2/2013).

Tidak hanya itu, metode tematik integratif yang diharuskan mengkombinasikan satu mata pelajaran lain dengan mata pelajaran lain atau dengan tema ini tidak mudah. Pelatihan guru yang singkat hanya akan membuat guru menjadi bingung.

"Kalau dipaksakan guru akan menjadi bingung. Bayangkan saja pelajaran matematika yang logis dan pasti harus bisa diintegrasikan untuk menjelaskan masalah ke-Indonesia-an," jelas Romo Benny.

Peneliti ICW, Siti Juliantari Rachman, juga menyimpulkan kurikulum 2013 ini akan mengalami kegagalan. Dari dokumen kurikulum dan anggaran yang terus berubah hingga masalah buku yang belum terselesaikan seolah menjadi pertanda bahwa kurikulum 2013 ini dikhawatirkan justru akan merugikan anak didik dan guru.

"Buku yang selesai baru 50 persen saja. Lalu Pusat Kurikulum dan Perbukuan serta BSNP seperti tak dilibatkan di sini. Padahal mereka yang lebih tahu tentang evaluasi kurikulum dan persiapan buku," ungkap Tari.

Sumber
Kompas Edukasi
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar