Uji Publik Kurikulum 2013 Cuma "Bohong-bohongan"
JAKARTA, KOMPAS.com —
Meski uji publik pengembangan kurikulum baru tengah dijalankan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan
Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) telah memulai langkah untuk
merumuskan modul dan silabus yang akan digunakan pada kurikulum baru.
Lalu apa tujuan uji publik yang saat ini tengah berjalan?
Koordinator
Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Coruption Watch (ICW),
Febri Hendri, mengatakan bahwa uji publik yang saat ini dilakukan oleh
pemerintah hanya bentuk legitimasi. Sebab, pada faktanya, pemerintah
sudah mulai menyusun modul terkait kurikulum baru di Cisarua sejak dua
hari lalu.
"Kalau begitu, buat apa ada anggaran untuk uji publik.
Uji publik ini jadinya hanya uji bohong-bohongan saja," kata Febri saat
jumpa pers di kantor ICW, Jalan Kalibata Timur, Jakarta, Rabu
(5/12/2012).
Dalam kesempatan yang sama, anggota dari Persekutuan
Gereja Indonesia (PGI), Jeirry Sumampow, mengatakan bahwa tidak ada
kesempatan untuk tanya jawab saat pembukaan uji publik yang berlangsung
di Hotel Mega Anggrek beberapa waktu lalu. Padahal, dirinya yang saat
itu mendapat undangan berharap ada dialog yang terjadi agar jelas duduk
perkara perubahan kurikulum ini.
"Yang terjadi tidak ada dialog bahkan pakar pendidikan seperti Pak Tilaar diminta naik ke panggung untuk launching," ujar Jeirry.
"Dari sisi proses ini jelas ada keganjilan dan cenderung dipaksakan. Tidak dibuka sesi tanya jawab, sudah langsung di-launching saja. Harusnya kan setelah paparan, ada kesempatan untuk dialog," imbuh Jeirry.
Sementara
itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh sempat ditanya
mengenai penyusunan silabus yang dilakukan saat uji publik tengah
berlangsung. Ia menjawab bahwa sebenarnya sudah ada gambaran mengenai
kurikulum yang berlaku tahun depan sehingga tidak perlu menunggu waktu
lagi.
"Gambarannya ini sudah ada. Jadi disiapkan nanti kalau A gimana, kalau B gimana. Dilihat dari uji publik juga," jelas Nuh.
"Kalau
kita bekerjanya urutan begitu lama. Jadi sambil ini uji publik, kami
mulai siapkan saja. Saat uji publik dan evaluasi selesai, ternyata yang
ini yang dipakai, silabusnya sudah siap," tandasnya.
Sumber