Pendidikan Politik Usia Dini Sangat Penting

Jurnas.com | PENDIDIKAN politik sejak usia dini dinilai sangat penting untuk dilakukan. Cara ini diyakini akan memberikan dampak positif sangat besar bagi generasi penerus bangsa. “Saya kita itu penting ya, bahwa negara itu harus dikenalkan kepada setiap warga negara sejak dini. Karena bagaimanapun negara sudah menjamin hak-hak semua warga negara sejak dalam kandungan. Karena harus kenal sejak dini bagaimana negara ini harus berjalan dan memenuhi kebutuhannya,” kata Pakar Hukum Tata Negara, Andi Irman Putera Sidin kepada Jurnal Nasional saat meninjau kegiatan parlemen cilik pada Stand DPD RI-Kidszona di Makassar, (9/12).

Sehingga, sambung Irman, para generasi penerus bangsa yang mengikuti pelatihan tata cara berparlemen bisa mengembangkan bakat dan kemamupuan diri secara benar dan tepat. Selain itu melalui pelatihan tersebut para anak yang berusia antara 7-15 tahun tahu bagaimana caranya untuk menyatakan pendapat di muka umum. “Jadi anak-anak itu bisa tahu bagaimana dia menyuarakan aspirasi teman-temannya, kawan-kawan, ataupun orang tua dalam sebuah forum,” sambung Irman.

Hal lain yang juga diperoleh anak-anak dengan pendidikan politik sejak dini adalah, mereka akan paham bagaimana tidak bersikap curang. Seorang politikus sejati, lanjut Irman, harus mampu mengimplementasikan sikap-sikap politiknya tanpa harus merugikan pihak lain meskipun tujuannya tetap harus tercapai. “Ini menjadi penting guna pendidikan politik yang minimal dia bisa pahami bahwa mengelola negara itu tidak boleh culas, tidak boleh curang, tidak boleh nyontek. Kira-kira begitu. Kalau mengerjakan ujian tidak boleh nyontek, tidak boleh suka meminta kepada temannya, tetapi harus memperbanyak memberi kepada orang yang lain,” lanjut Irman.

Hal terpenting yang harus diberikan kepada anak-anak terkait pendidikan berpolitik itu sendiri menurut Irman adalah tentang sikap mental dan moral. “Seperti misalnya dalam lingkungan dia harus bisa peduli pada lingkungannya. Dia harus bisa beri pertolongan bagi yang membutuhkan. Itu menjadi penting untuk mereka terus kembangkan. Terutama adalah kejujuran alami yang sekarang mereka masih miliki dan harus terus dipupuk. Ini yang paling penting buat pembelajaran,” tukas Irman.

Sekjen DPD RI, Siti Nurbaya Bakar yang ditemui menjelaskan bahwa pelaksanaan parlemen cilik tersebut bertujuan untuk memperkenalkan parlemen sebagai bagian dari proses politik di tanah air. Sejak Agustus 2011 hingga saat ini, Siti menilai pelaksanaan kegiatan tersebut telah memberikan dampak yang sangat positif kepada anak-anak. “Misinya sih untuk memperkenalkan parlemen Indonesia. Kalau yang saya ikuti sih pengenalan-pengenalan cara berparlemen seperti ini membentuk keberanian anak untuk mengaktualisasikan keinginannya, maupun menyampaikan ekspresinya. Saya kira akhirnya larinya ke manusia berkarakter. Jadi sangat bagus sekali,” kata Siti.

Melihat hasil yang sangat menggembirakan, Siti mengaku pihaknya sedang mempersiapkan agar kegiatan serupa bisa dilaksanakan pada kota-kota lain seperti Jakarta. “Iya, kita sedang mempersiapkan segala sesuatunya agar ini bisa dikembangkan pada daerah-daerah lain,” ucap Siti.

Yuli (40) seorang ibu yang anaknya mengikuti kegiatan parlemen cilik mengaku sangat mendukung agar kegiatan serupa ditingkatkan kedepannya. Menurut Yuli, puteranya yang bernama Sammy Andreas (7) menjadi lebih berani untuk mengutarakan isi fikirannya. Selain itu Yuli juga mengaku puteranya tersebut terlihat lebih percaya diri saat berhadapan dengan orang banyak. “Anak saya itu jadi lebih berani ngomong dengan orang banyak. Hanya saja kalau bisa frekuensinya lebih ditingkatkan lagi kegiatan ini,” katanya.

Sumber
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar