Kualitas Prodi Baru Masih Diragukan


YOGYA (KRjogja.com) - Kebijakan pemerintah terkait moratorium (penghentian sementara) pembukaan Perguruan Tinggi (PT) baru dan penambahan program studi (Prodi), jika disikapi secara baik akan mendatangkan dampak positif bagi dunia pendidikan.

Apalagi pasca disahkannya Undang-undang (UU) Pendidikan Tinggi (PT), pengelola PTN dan PTS tidak hanya dituntut
menghasilkan lulusan berkualitas, tapi harus memiliki Prodi yang memiliki keunggulan. Sayangnya masih banyak pengelola PTS belum bisa mewujudkan hal itu, karena ditengarai masih ada yang sekadar mengejar kuantitas dan keuntungan. Dengan adanya moratorium tersebut diharapkan pengelola PTS yang ingin membuka Prodi baru lebih bersikap selektif dan mempertimbangkan kondisi lapangan. Demikian dikatakan oleh Ketua Dewan Pendidikan Provinsi DIY sekaligus Guru Besar FMIPA UNY, Prof Dr Wuryadi, Jumat (31/8).

Wuryadi menyatakan, ketatnya persaingan yang terjadi di jenjang pendidikan tinggi perlu mendapatkan perhatian serius dari pengelola PTN dan PTS. Sebab jika mereka tidak cermat, cepat atau lambat akan berdampak pada kualitas. Jangan sampai PTS mendirikan Prodi baru tapi karena tidak selektif dalam memilih Prodi tersebut tidak bisa berkembang.

"Saya kira sebelum memutuskan untuk mendirikan Prodi baru alangkah baiknya jika pengelola PTS bersikap cermat. Kecermatan itu bisa dilakukan dengan melakukan evaluasi terkait kondisi Prodi yang sudah ada. Dengan cara tersebut diharapkan bisa diketahui kelebihan dan kekurangan yang ada, sehingga segera diperbaiki," terang Wuryadi. (Ria)
SumberKRJogja

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar