Pendidikan Gratis, RSBI Menjerit...

 
JAKARTA, KOMPAS.com — Program Pendidikan Gratis 12 Tahun yang digulirkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menuai keluhan. Pasalnya, kebijakan itu tidak diimbangi dengan solusi yang berpihak kepada sekolah yang berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listiyarti mengatakan, banyak sekolah, terutama untuk SMA, yang berstatus RSBI kebingungan menutupi kebutuhan operasionalnya. Pasalnya, dana penunjang program itu belum juga sampai ke tangan sekolah, padahal tahun ajaran baru telah dimulai.

"Bagaimana tidak menjerit, misalnya untuk membayar listrik, untuk sebulan biaya listrik SMA RSBI bisa mencapai puluhan juta," kata Retno kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis (9/8/2012).

Dia menambahkan, unit cost Bantuan Operasional Provinsi (BOP) juga tidak akan cukup memenuhi biaya operasional SMA RSBI. Dalam perhitungannya, rata-rata biaya SPP SMA RSBI di Jakarta berkisar Rp 1 juta, sedangkan unit cost BOP hanya Rp 400.000 per siswa per bulan.

Meski meningkat drastis dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 75.000, nyatanya BOP baru mampu menutupi kurang dari setengah kebutuhan operasional SMA RSBI.

"Kalau untuk sekolah reguler mungkin cukup, tetapi untuk RSBI? Akhirnya ada program atau keperluan yang dipangkas," tuturnya.

Di tengah semua kesulitan yang dialami sekolah, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga mengeluarkan larangan bagi semua sekolah untuk memungut biaya dari siswa. Sekolah semakin kalut karena ada sanksi tegas jika aturan itu dilanggar.

"Entah bagaimana pemerintah melihat itu, tetapi saya bicara berdasarkan fakta di lapangan," tuturnya.

Sumber
Kompas Edukasi
Comments
1 Comments

1 komentar:

Anonim mengatakan...

iTU BARU DI jAKARTA
COBA KALAU DAERAH LAIN
MAKANYA RSBI TUH GAK COCOK SAMA INDONESIA!

Posting Komentar