Calon Guru Akan Diasramakan
YOGYA (KRjogja.com)
- Para calon guru khususnya lulusan yang berasal dari bidang ilmu
kependidikan di perguruan tinggi, akan diasramakan untuk menjalani
pelatihan. Upaya tersebut dilakukan untuk mencetak guru yang memiliki
kemampuan multigrade teaching.
"Jadi begitu diterima sebagai calon guru, maka mereka akan menjalani tes yang dilakukan di asrama dan kita berikan beasiswa. Salah satu yang akan berubah dengan pola tersebut adalah multigrade teaching. Program asrama sendiri tahun ini sudah dimulai," ujar Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof. Dr. Muhammad Nuh, usai membuka Ospek di GOR UNY, Senin (6/8).
Dijelaskan, yang dimaksud dengan multigrade teaching yakni para guru harus memiliki kemampuan mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Dimana, akan ada mata pelajara mayor dan minor. Sebagai contoh, guru tidak hanya mampu mengajar matematika, tetapi juga bisa mengajar fisika.
"Jadi akan ada mayor dan minor. Kita masih menjumpai seluruh guru kita mengalami masalah kekurangan mengajar 24 jam. Ini terjadi karena jumlah guru terlalu banyak. Dengan multigrade teaching, maka kita bisa menutup kekurangan 24 jam dan bisa menghemat anggaran," jelasnya.
Para calon guru yang menjalani pelatihan di asrama, lanjutnya, juga akan mendapatkan beasiswa pendidikan. "Calon guru tidak boleh dibebani biaya pendidikan, sehingga diharapkan menjadi guru yang profesional. Kita tidak ingin pendidikan kedepan tercemari gara-gara profesionalitas guru rendah," ungkapnya.
Sementara, terkait jumlah pasti guru yang akan menjalani pelatihan di asrama, belum dapat dihitung secara pasti. Setidaknya, terdapat 3 layer bagi calon guru yang harus menjalani tes. Yakni layer semester 7-8 (yang akan lulus), layer semester 5-6, dan layer semester 1-2. "Karena itu harus dipastikan LPTK terutama di tiap perguruan tinggi negri harus punya asrama," imbuhnya.(Aie)
"Jadi begitu diterima sebagai calon guru, maka mereka akan menjalani tes yang dilakukan di asrama dan kita berikan beasiswa. Salah satu yang akan berubah dengan pola tersebut adalah multigrade teaching. Program asrama sendiri tahun ini sudah dimulai," ujar Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof. Dr. Muhammad Nuh, usai membuka Ospek di GOR UNY, Senin (6/8).
Dijelaskan, yang dimaksud dengan multigrade teaching yakni para guru harus memiliki kemampuan mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Dimana, akan ada mata pelajara mayor dan minor. Sebagai contoh, guru tidak hanya mampu mengajar matematika, tetapi juga bisa mengajar fisika.
"Jadi akan ada mayor dan minor. Kita masih menjumpai seluruh guru kita mengalami masalah kekurangan mengajar 24 jam. Ini terjadi karena jumlah guru terlalu banyak. Dengan multigrade teaching, maka kita bisa menutup kekurangan 24 jam dan bisa menghemat anggaran," jelasnya.
Para calon guru yang menjalani pelatihan di asrama, lanjutnya, juga akan mendapatkan beasiswa pendidikan. "Calon guru tidak boleh dibebani biaya pendidikan, sehingga diharapkan menjadi guru yang profesional. Kita tidak ingin pendidikan kedepan tercemari gara-gara profesionalitas guru rendah," ungkapnya.
Sementara, terkait jumlah pasti guru yang akan menjalani pelatihan di asrama, belum dapat dihitung secara pasti. Setidaknya, terdapat 3 layer bagi calon guru yang harus menjalani tes. Yakni layer semester 7-8 (yang akan lulus), layer semester 5-6, dan layer semester 1-2. "Karena itu harus dipastikan LPTK terutama di tiap perguruan tinggi negri harus punya asrama," imbuhnya.(Aie)
Sumber