Akademi Komunitas Dinilai Ancam PTS




JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) Suyatno mengatakan, keberadaan akademi komunitas (AK) akan mengancam eksistensi perguruan tinggi swasta (PTS). Suyatna khawatir, PTS akan kekurangan peminat karena calon mahasiswa berbelok memilih AK.
Menurutnya, calon mahasiswa tentu akan lebih tertarik pada AK karena waktu belajar yang lebih singkat dan praktis. Dalam satu atau dua tahun saja, mahasiswanya sudah bisa meraih gelar D1 atau D2, sementara program S1 yang rata-rata dibuka oleh PTS harus ditempuh dengan waktu belajar yang lebih lama.

"Pengaruhnya tentu ada, PTS akan sepi peminat karena semua akan masuk AK yang lebih praktis," katanya, kapada Kompas.com, Sabtu (25/8/2012), di Jakarta.

Namun demikian, Rektor Universitas Dr Hamka (Uhamka) Jakarta ini juga mengakui keunggulan AK. Selain praktis, AK juga akan membuka akses pendidikan tinggi dan lebih menggiurkan karena berorientasi pada dunia pekerjaan. Lulusan AK, lanjutnya, mudah diserap oleh tenaga kerja.
"Dari segi kesempatan memang bagus, lebih terbuka, praktis dan orientasinya langsung kerja," ujarnya.
Pemerintah baru saja mengungkapkan rencana untuk membangun AK negeri di 20 kabupaten/kota. AK negeri pertama akan dibangun di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, dan pemancanan tiangnya akan dimulai bulan depan.
AK percontohan rencananya akan dibangun di setiap kota besar. Swasta juga diperkenankan turut terlibat dalam pendirian AK.
Pembangunan AK sendiri difokuskan pada pendidikan diploma atau vokasi. Program studinya disesuaikan dengan potensi lokal dan tenaga pendidiknya berasal dari instruktur yang ahli di bidangnya. 

Sumber
Kompas Edukasi                             
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar