Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Seni Budaya Ditambah 2 Jam
JAKARTA, KOMPAS.com — Selain mata pelajaran Agama yang mendapat tambahan porsi jam pertemuan pada kurikulum baru, mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya juga mendapat tambahan jam menjadi empat jam pertemuan dalam sepekan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengatakan, jam mata pelajaran ini ditambah dua jam agar para siswa memiliki kesempatan untuk mempertajam kreativitasnya.
Selain itu, muatan lokal yang yang ada dalam kurikulum baru mendatang juga diserahkan sepenuhnya pada daerah masing-masing. Dengan demikian, mata pelajaran yang dimasukkan ke dalam muatan lokal bisa beragam, baik pelajaran Bahasa Daerah maupun Seni Tari.
"Namanya saja muatan lokal, jadi biar daerah yang mengisi. Mau tari, bahasa, atau apa saja, ya boleh saja," kata Nuh saat dijumpai seusai Pemberian Penghargaan "Dokter Kecil-Mahir Gizi" di Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Namun, penambahan mata pelajaran dalam muatan lokal ini tetap harus mempertimbangkan substansinya, yaitu menjaga kebudayaan dan peradaban Tanah Air. Hal ini sekaligus membantah adanya dugaan bahwa kurikulum baru ini hanya fokus pada ilmu pengetahuan.
"Jadi, dimungkinkan sekolah untuk memberi tambahan selama substansinya sesuai. Kurikulum ini hanya desain minimum," tandasnya.
Selain itu, muatan lokal yang yang ada dalam kurikulum baru mendatang juga diserahkan sepenuhnya pada daerah masing-masing. Dengan demikian, mata pelajaran yang dimasukkan ke dalam muatan lokal bisa beragam, baik pelajaran Bahasa Daerah maupun Seni Tari.
"Namanya saja muatan lokal, jadi biar daerah yang mengisi. Mau tari, bahasa, atau apa saja, ya boleh saja," kata Nuh saat dijumpai seusai Pemberian Penghargaan "Dokter Kecil-Mahir Gizi" di Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Namun, penambahan mata pelajaran dalam muatan lokal ini tetap harus mempertimbangkan substansinya, yaitu menjaga kebudayaan dan peradaban Tanah Air. Hal ini sekaligus membantah adanya dugaan bahwa kurikulum baru ini hanya fokus pada ilmu pengetahuan.
"Jadi, dimungkinkan sekolah untuk memberi tambahan selama substansinya sesuai. Kurikulum ini hanya desain minimum," tandasnya.
Sumber