Alat Deteksi Dini Puting Beliung dari Bekas Botol Minuman Kemasan
Adi Sucipto | Marcus Suprihadi
MEDAN, KOMPAS.com- Siswa
kelompok ekstrakurikluer sains di SD Muhammadiyah Gresik Kota Baru,
Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, membuat alat deteksi dini angin
puting beliung, di bawah arahan guru pembimbing bidang sains M Zaini.
Alat
tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan masyarakat agar mengetahui lebih
awal angin puting beliung dan mengurangi risiko kerugian, khususnya
korban jiwa.
Bencana puting beliung tidak bisa dihindari tetapi
dengan alat deteksi bisa diupayakan penyelamatan dini terhadap keluarga.
Bahan yang digunakan yakni tiang besi penyangga, baling-baling dari
bekas botol air mineral, baterai 9 volt, alarm, alat kait, kabel, knop,
dan kaleng bekas.
Sebagai simulasi angin digunakan kipas angin,
sesuai dengan kecepatan angin sesuai tombol 1, 2, 3. Makin besar tombol
makin kencang dan cepat anginnya.
Sabrina seorang siswa kelas V,
menjelaskan, kipas angin mati menggambarkan saat angin tidak bertiup,
baling-baling tidak berputar, bandul tidak menyentuh apapun. Arus
listrik tidak terhubung, lampu dan sirine tidak aktif.
Saat angin
bertiup normal, baling-baling berputar perlahan, bandul menyentuh
lempeng paling bawah, sehingga arus listrik terhubung dan lampu kuning
menyala, sirine tidak berbunyi. Saat angin bertiup kencang,
baling-baling berputar kencang. Bandul terangkat menyentuh lempeng atas.
"Arus terhubung membuat lampu merah menyala dan sirine berbunyi," kata
Sabrina.
Pembina di SD Muhammadiyah GKB Kebomas Gresik, Ichwan
Arief, menuturkan, selain alat deteksi angin puting beliung ada beberapa
alat deteksi lain yang dibuat siswa yakni alat deteksi tsunami, dan
alat deteksi gempa. Semua menggunakan alat sederhana, termasuk kaleng
bekas.
Intinya, alat yang dibuat sebagai pembelajaran, tapi ini
bisa diaplikasi di masing-masing rumah warga. Bila ada alat deteksi
dini bisa mengurangi dampak kerugian yang lebih besar khususnya korban
jiwa. "Alat-alat itu akan kami sertakan dalam lomba festival sains
hingga tingkat nasional," kata Arief yang juga menjabat kepala sekolah.
Sumber
Kompas Edukasi