PENDIDIKAN LALU LINTAS Masuk Sekolah


ilustrasi

ilustrasi
JOGJA—Guna mengantisipasi angka kecelakaan dan kenakalan remaja yang masih tinggi, Disdikpora serta Polda DIY bekerja sama membentuk pendidikan etika berlalulintas (lalin) masuk ke sekolah-sekolah.
Hingga akhir 2011 lalu, Direktorat Lalulintas Polda DIY mencatat adanya kejadian kecelakaan 4.500 peristiwa. Dari angka tersebut, kecelakaan mayoritas dialami pelajar dan mahasiswa.
Menurut Kepala Melanjutkan, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Baskara Aji untuk mengantisipasi masalah ini perlu dilakukan solusi yang efektif untuk membangun etika siswa agar berlalulintas dengan tertib. Adapun, langkah yang dipilih dengan menyusun naskah akademik.
“Pendidikan etika lalin ini ini baru pertama di Indonesia. Kalau kota lain baru mencari konsep, kita sudah menemukan solusi,” kata Aji kepada wartawan saat acara sosialisasi Pendidikan Etika Berlalulintas Pada Satuan Pendidikan, di Kantor Disdikpora DIY, Sabtu (4/2).
Naskah akademik tersebut pun telah diperkuat dengan Peraturan Gubernur DIY No.54/2011.
Kendati demikian, muatan ini tidak akan berdiri dengan waktu khusus. Namun, terintegrasi pada seluruh mata pelajaran.
“Misal ada pelajaran Bahasa Indonesia. Lalu ada gambar ibu memboncengkan anak. Dalam gambar tersebut disertakan bagaimana mengenderai dengan aman, seperti menggunakan helm, dua spion dan lainnya,” tambah dia.
Untuk mensosialisasikan hal ini, Disdikpora DIY bersama Polda DIY secara bertahap mengundang perwakilan sekolah-sekolah di DIY. Seperti Sabtu (4/2) pagi untuk SMK, Sabtu siang untuk SMA, SMP pada Senin (13/2).
Program ini disebutnya merupakan langkah yang efektif karena menggandeng sejumlah pihak terkait. Seperti perusahaan multinasional Honda, melalui program CSR perusahaan asal Jepang tersebut.
Disamping itu, adapula program Satu Sekolah Dua Polisi (SSDP) untuk seluruh jenjang pendidikan. Melalui penjagaan polisi di pagi hari diharapkan kepadatan lalulintas bagi sekolah-sekolah pinggir jalan dapat teratasi.
Bila memungkinkan, polisi yang berjaga dapat bertugas lebih lama sehingga dapat menekan angka kenakalan remaja.
“Polisi juga akan diberikan kesempatan menjadi pembina upacara. Jadi sosok polisi juga semakin dekat dengan pelajar,” tutur Aji.
Direktur Lalu lintas (Lalin) Polda DIY Kombespol Bambang Pristiwanto menjelaskan untuk memperkenalkan siap menerjunkan aparatnya untuk mendukung program tersebut.
“Pendidikan etika sudah dimulai dari sekarang, tetapi secara serentak akan diadakan pada tahun ajaran baru 2012-2013,” jelas dia.
Pada Kamis (16/2) program ini secara resmi akan dirilis di Disdikpora DIY. Melalui solusi ini diharapkan angka kecelakaan atau kenakalan remaja dapat turun secara signifikan.(HARIAN JOGJA/Mediani Dyah Natalia)

http://www.harianjogja.com/2012/pendidikan/pendidikan-lalu-lintas-masuk-sekolah-160132
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar