Promosi (Sekolah) Efektif Lewat Media Lokal
Kali
ini ada Jesaba News Portal akan mengulas mengenai promosi sekolah. Oleh
sebab itu kami akan menyajikan sebuah artikel surat kabar yang membahas
hal tersebut sehingga dapat memberikan titik terang mengenai ulasan
kali ini. Terimaksih dan selamat membaca!
Promosi (Sekolah) Efektif Lewat Media Lokal
Oleh Yustinus
Kumoro Dasutomo SPd,
SEIRING
dengan semakin ketat dan kerasnya persaingan antar sekolah, meningkat pula
kesadaran tentang betapa pentingnya mempromosikan sekolah di zaman ini. Alhasil
perang promosi antar sekolah menjadi sajian dan pemandangan yang bisa kita
jumpai di manapun. Media-media yang paling sering dipakai dalam mempromosikan sebuah
sekolah adalah media televisi, radio, dan koran. Karena ketiga media inilah
yang paling efektif menjangkau masyarakat luas.Semakin sering kegiatan-kegiatan
sekolah diliput atau diberitakan, tentu sekolah tersebut akan semakin menarik
perhatian masyarakat dan menjadi cepat populer. Dengan begitu peluang
bertambahnya peminat atau pendaftar semakin terbuka lebar.
Bila
sekolah mempunyai cukup anggaran untuk mempromosikan diri, baik melalui
televisi, radio, atau koran tentu kegiatan promosi tidak menjadi masalah. Namun
bagi sekolah yang anggaran promosinya minim atau pas-pasan, tentu dibutuhkan kreativitas
bagaimana menarik wartawan agar mau meliput kegiatan pembelajaran, sehingga sekolah
sering muncul di layar kaca, radio, atau menghiasi halaman koran atau majalah
tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak. Oleh karena itu sekolah dituntut
untuk terus berinovasi sehingga kegiatan sekolah/pembelajaran memenuhi syarat
untuk diliput oleh awak media. Adapun syarat-syarat yang dimaksud antara lain :
aktualitas, unik, fenomenal,
dan bermanfaat bagi masyarakat
luas.
Aktualitas
Pembelajaran
yang aktual adalah pembelajaran yang menyesuaikan dengan konteks kekinian.
Proses belajar mengajar didekatkan dan disatukan dengan realitas nyata yang
sedang tren dibicarakan atau dilakukan oleh masyarakat luas. Misalnya : pada
bulan April proses pembelajaran dikaitkan atau disatukan dengan peringatan hari
Kartini. Bulan Agustus pembelajaran dikaitkan dengan perayaan HUT Kemerdekaan Republik
Indonesia. Bulan November pembelajaran dikaitan dengan peringatan Hari
Pahlawan. Bulan Juni pembelajaran disatukan dengan peringatan hari Anak
Internasional atau hari lahirnya Pancasila.
Memang
tidak mudah mendesign setiap pembelajaran selalu dikaitkan dengan
peristiwa-peristiwa aktual. Namun kita bisa merencanakan satu, dua, sampai tiga
pembelajaran yang kontekstual setiap tahun sebagai program unggulan. Baik
melalui pembelajaran di lingkungan sekolah maupun pembelajaran di luar
lingkungan sekolah (study outdoor).
Pembelajaran
yang unik adalah pembelajaran yang tidak seperti biasanya. Lain dari yang lain.
Pembelajaran yang belum pernah dilakukan oleh orang lain. Misalnya, untuk
jenjang KB/TK sudah biasa membawa anak-anak ke supermarket untuk berbelanja.
Supaya kegiatan seperti ini menjadi unik, lain dari yang lain, lakukanlah pada tanggal 21 April. Semua
anak berbelanja dengan menggunakan aneka ragam pakaian adat. Percayalah,
akan banyak awak media yang berlomba meliput kegiatan tersebut.
Fenomenal
Pembelajaran
yang fenomenal adalah pembelajaran yang hebat, luar biasa ,
menimbulkan decak kagum. Hampir semua pembelajaran yang unik, seperti
contoh di atas pasti akan menimbulkan decak kagum. Pembelajaran yang membekas
dalam hati dan sulit untuk dilupakan. Contoh pembelajaran yang fenomenal
lainnya adalah mendesign pembelajaran Bahasa Jawa untuk jenjang Sekolah Dasar (SD).
Kita semua sudah tahu, banyak SD dalam pembelajaran Bahasa Jawa sering
mengisinya dengan kegiatan mewarnai atau melukis wayang kertas.
Supaya menjadi
fenomenal laksanakan pembelajaran tersebut pada hari ulang tahun Kota
Yogyakarta, bertempat di Taman Pintar, dan semua siswa menggunakan pakaian adat
Jawa tanpa make up (surjan dan kain
jarik untuk putra dan kebaya dan kain jarik untuk putri). Semakin banyak
pesertanya akan semakin fenomenal. Apalagi dengan menghadirkan pengrajin wayang,
yang banyak bertebaran di daerah Bantul. Penulis yakin bila para guru bisa
mewujudkannya, banyak wartawan berebut untuk mengabadikan peristiwa tersebut.
Membuat
pembelajaran yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas memang relatif mudah.
Pembelajaran bidang studi agama, PKn, dan bidang studi lain yang berkaitan dengan
pembentukan karakter paling cocok untuk alasan ini. Yaitu dengan membuat
pembelajaran yang disatukan dengan kegiatan bakti sosial, seperti donor darah
yang dilaksanakan pada hari jadi Palang Merah Indonesia, kunjungan ke panti rehabilitasi
narkoba pada hari Anti Narkoba, penghijauan lahan kritis pada hari Lingkungan
Hidup Sedunia, dan lain sebagainya. Untuk kegiatan pembelajaran seperti ini,
cocok dilakukan jenjang SMP dan SMA.
Supaya
kegiatan tersebut menjadi unik dan fenomenal silahkan ditambahkan kreasi-kreasi
yang sesuai dengan kondisi tempat, situasi dan pesertanya. Untuk
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas seperti ini,
penulis yakin setiap wartawan yang mengetahuinya akan dengan senang hati
mendukungnya. ***
Yustinus
Kumoro Dasutomo SPd,
Guru
SD Kristen Kalam Kudus,
Yogyakarta.
Sumber
Bernas Jogja Cetak edisi tanggal 18 Juni 2013 Halaman 4
Sumber
Bernas Jogja Cetak edisi tanggal 18 Juni 2013 Halaman 4