Lomba Esai tingkat Nasional CSS MoRA IPB



klik pamflet untuk perbesar gambar
Kategori lomba: Lomba Esai Nasional
Peserta: kategori Mahasiswa
             kategori santri


          Anda suka menulis? Peduli dengan dunia pesantren? Peduli juga dengan dunia pertanian Indonesia? Ayo tunjukkan kepedulianmu dan tuangkan pikiranmu dalam sebuah tulisan. Dan jangan biarkan tulisanmu hanya menjadi dokumen pribadi, kirimkan kepada kami melalui Lomba EsaiNasional dalam rangkaian Gebyar Prestasi Santri Nasional yang diadakan oleh CSS MoRA IPB. Lomba esai ini bertema “Strategi Konsistensi Pesantren Sebagai Lembaga Pencetak Generasi Bangsa yang Kompeten di Berbagai Bidang”



Let’s create your words!!!!

Cp : USHBATUL UMAMI (085731481690)
DEADLINE 13 Mei 2012
Tema Lomba Esai GPSN 2012 “Strategi Konsistensi Pesantren sebagai Lembaga Pencetak Generasi Bangsa yang Kompeten di Berbagai Bidang”


Sub Tema :            

  • Sosial-Agama
  • Ekonomi
  • Kebudayaan
  • Pendidikan
  • Sains dan Teknologi

A. Syarat dan ketentuan

  1. Esai  terdiri dari  dua kategori, yaitu  Santri dan mahasiswa. Mahasiswa: Peserta merupakan mahasiswa aktif D1,D2,D3 atau S1 di salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Santri: Peserta merupakan santri siswa SLTA/sederajat
  2. Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran online
  3. Esai merupakan karya yang bersifat individu (per-orangan)
  4. Setiap peserta hanya bisa mengirimkan satu esai saja yang belum pernah dipublikasikan atau diikutkan dalam lomba sebelumnya.
  5. Esai memuat unsur-unsur identifikasi masalah, analisis, kesimpulan, dan solusi yang ditawarkan.
  6. Esai menekankan pada aspek orisinalitas pemikiran, argumentasi, ketajaman analisis,serta kemungkinan solusi yang ditawarkan.
  7. Naskah yang masuk menjadi hak panitia dan tidak dikembalikan. Panitia berhak untuk mempublikasikan naskah esai dengan tetap mencantumkan identitas penulis.
  8. Setiap peserta diwajibkan untuk menyertakan scan kartu idenitas atau kartu mahasiswa serta bukti pembayaran pendaftaran ke email GPSN sebagai syarat untuk memastikan bahwa peserta yang mengikuti lomba esai ini masih aktif atau terdaftar sebagai salah seorang pelajar atau mahasiswa.
  9. Pengumuman lomba esai akan di umumkan pada tanggal 20 Mei 2012. Pemberitahuan lebih lanjut kepada pemenang akan dilakukan melalui email atau dihubungi langsung oleh panitia.
  10. Keputusan dewan juri bersifat mutlak,mengikat,dan tidak dapat diganggu gugat.

B. Format penulisan Esai

  1. Naskah esai diketik paling banyak 10 lembar dengan format kertas A4, spasi 1.5, font Times New Roman 12 pt, Margin kiri 4 cm, kanan 3 cm, atas 3 cm, bawah 4 cm
  2. Halaman akhir naskah dilengkapi dengan data pribadi ( Nama, Alamat, Tempat tanggal lahir,  Institusi/Lembaga , No HP / kontak, Email, dan No.rekening pribadi atau berwakil).
  3. Judul ditulis dengan format rata tengah/center, sebelum paragraf pertama.
  4. Data-data yang dicantumkan dalam esai harus disertai sumber-sumber (dengan format   standar dan dicantumkan pula pada daftar pustaka).

C. Mekanisme Lomba

  1. Pendaftaran dilakukan pada tanggal 15 April-13 Mei 2012.
  2. Melakukan transfer pembayaran sebesar Rp 25.000 ke Rekening BNI Cabang Darmaga a/n Fikriyan Nuriyatun (no. Rekening : 0200092799).
  3. Setelah mentransfer biaya pendaftaran wajib konfirmasi ke  CP USHBATUL UMAMI (085731481690) dengan  format : Nama peserta_Asal institusi/lembaga.
  4. Essay dikirim dalam bentuk softcopy bersama Scan KTM/Kartu Identitas dan scan Bukti Pembayaran ke alamat santriprestatif@gmail.com  paling lambat tanggal 13 Mei 2012 pukul 00.00 WIB.
  5. Subject Email : LOMBA_ESAI_GPSN_2012_Nama_Asal Institusi/Lembaga_Judul Esai.
  6. Pengiriman dalam bentuk satu folder terkompresi (ZIP) dengan nama “Lomba Esai GPSN 2012.”
  7. Wajib konfirmasi pengiriman ke CP USHBATUL UMAMI (085731481690).

E. Hadiah*)

Tingkat Mahasiswa

  • Juara 1 : Rp 1.000.000 + Piagam Penghargaan
  • Juara 2 : Rp 750.000 + Piagam Penghargaan
  • Juara 3 : Rp 500.000 + Piagam Penghargaan

Tingkat Santri SMA

  • Juara 1: Rp 800.000 + Piagam Penghargaan
  • Juara 2: Rp 500.000 + Piagam Penghargaan
  • Juara 3: Rp 300.000 + Piagam Penghargaan

*)pemenang lomba akan diundang pada acara puncak Gebyar Prestasi Santri Nasional

Info selengkapnya di http://gpsncssmoraipb.co.cc
info kiriman vhe Ra via email 
NB ! Silahkan Copy paste, dengan tetap mencantumkan sumber dengan backlink ke blog info-lomba.com juga. Trims :-) 
Follow twitter kami: @infolomba_indo


sumber

Sekolah Dilarang Jual Belikan LKS



Sekolah Dilarang Jual Belikan LKSLKS SMA (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, melarang keras sekolah melakukan jual beli buku paket dan lembar kerja siswa (LSK) dari penerbit mana pun kepada setiap muridnya dengan alasan apapun.


"Kami sudah mengedarkan surat larangan kepada seluruh sekolah baik dari tingkat SD sampai SMA agar tidak lakukan jual beli buku paket maupun LKS kepada setiap muridnya," kata Seketaris Disdik Kabupaten Sukabumi, Maman Abdurahman, Jumat (27/4).


Pelarangan ini juga diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 2 tahun 2008 tentang larangan tenaga pendidik baik, guru, disdik, pemda secara langsung maupun tidak langsung menjual atau menjadi distributor buku sekolah baik buku paket maupun LKS.


Menurutnya, sudah jelas dalam Permendiknas tersebut jika sekolah menjual buku paket maupun LKS melanggar peraturan tersebut. Lebih lanjut, pihaknya tidak pernah memberikan izin dan rekomendasi kepada sekolah untuk menjual buku paket dan LKS kepada muridnya.


"Kami juga sudah mengedarkan surat Kepala Disdik Kabupaten Sukabumi agar setiap sekolah tidak melakukan transaksi jual beli kebutuhan siswa," ujarnya.


Jika ada sekolah melanggar maka kami akan mengusutnya dan memberikan hukuman dari teguran sampai diserahkan kepada pihak inspektorat apakah pemecatan bagi guru khususnya yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), tambahnya.


Untuk melakukan pengawasan tersebut, pihaknya sudah membentuk satuan pengawas pendidikan dan pembinaan jumlahnya 190 orang dengan rincian 150 orang pengawas pendidikan tingkat SMP dan SMA siswa mengawasi tingkat SD.


Namun, diakui Maman tugas mereka itu tidak mudah dengan bentang jarak Kabupaten Sukabumi pekerjaan mereka menjadi tidak optimal apalagi mengawasi sekolah yang berada di pelosok.


"Untuk memaksimalkan kinerja mereka kami juga menugaskan setiap Unit Pelayanan Terpadu Disdik yang ada di setiap kecamatan untuk ikut membantu dalam melakukan pengawasan," kata Maman.


Ia menambahkan, LKS yang paling ideal adalah LKS buatan guru, karena tiap sekolah pasti berbeda cara pemahaman dan pengajarannya yang diberikan ke setiap murid, maka dari itu LKS yang dijual oleh penerbit sangat tidak layak untuk dijadikan bahan acuan pembelajaran.


"Ada empat kriteria buku untuk pelajar yang boleh beredar, yakni keterbacaan atau bahasa yang baik dan benar, grafika, kebenaran konsep dan tidak mengandung unsur SARA," tambahnya.
Redaktur: Djibril Muhammad

Sumber

ni Dia 'Facebook' untuk Pelajar Indonesia

Friday, 27 April 2012, 21:32 WIB

Ini Dia 'Facebook' untuk Pelajar Indonesia
Studentbook
REPUBLIKA.CO.ID, Siapa yang tak mengenal Facebook? Jejaring sosial satu ini memang menjadi ajang eksistensi hampir seluruh orang di dunia. Namun, keberadaan Facebook kerap dikecam karena mudah memasukkan konten negatif yang dapat merusak anak-anak dan generasi muda.

Nah, bagaimana jika ada jejaring sosial mirip Facebook yang khusus ditujukan untuk para pelajar. Asyiknya lagi, tidak hanya pelajar yang bisa eksis di situ, tetapi juga guru dan orangtua murid sekaligus.
Inilah yang ditawarkan oleh Studentbook. Boleh dibilang Studentbook merupakan sistem jejaring sosial akademik yang mengintegrasikan berbagai model interaksi pendidikan dan pembelajaran melalui internet secara lebih mudah, lebih luas, dan murah.
‘’Kami selalu berusaha untuk menjadi mitra digital bagi seluruh stakeholders pendidikan di Indonesia untuk menuju standard global. Semoga sistem jejaring sosial akademik Studentbook ini benar-benar mampu mendorong seluruh stakeholders utama dalam dunia pendidikan untuk maju, makin produktif, dan menciptakan generasi berprestasi,’’ kata Muh Irfan Nugroho, Dirut Sahabat Belajar Indonesia.
Irfan memaparkan, Studentbook ini akan menjadi sebuah sistem jejaring sosial akademik yang mengintegrasikan tiga hal sekaligus dalam satu sistem berbasis web yakni sistem informasi akademik, komunikasi akademik stakeholders pendidikan, dan e-learning.
Studentbook diharapkan dapat memenuhi harapan tentang adanya suatu media belajar dan komunikasi antar semua pihak yang ada dalam proses belajar yaitu sekolah, guru, siswa, dan orangtua. ‘’Studentbook bukan semata portal, Studentbook adalah platform. Boleh jadi, inilah platform pendidikan terlengkap di Indonesia,’’ tutur Rangga Aditya, pembangun platform Studentbook.
Rencananya, peluncuran Studentbook ini akan dilakukan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei mendatang di SD Muhammadiyah 3 Wirobrajan, Yogyakarta.

Sumber
Republika

Peserta UN SMP Saling Berbagi Jawaban

Abdul Haq | Lusia Kus Anna




BONE, KOMPAS.com — Aksi kecurangan kembali terjadi pada pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP dan sederajat di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Menurut pantauan Kompas.com, para peserta UN terlihat saling berbagi jawaban. Sebagian peserta juga tampak berdiskusi meski di depan kelas ada dua pengawas. Bahkan, ada siswa yang tampak tertidur.
Salah seorang pelajar yang dimintai keterangan seusai UN mengaku, soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia dinilai sulit dikerjakan meski kurikulumnya telah dipelajari sebelumnya. "Susah sekali soalnya, banyak yang saya tidak mengerti maksudnya," ujar Andi Imran, salah seorang pelajar SLTP 5 Watampone, kepada Kompas.com.
Terkait dengan aksi kecurangan, pihak sekolah mengaku telah melakukan upaya maksimal dengan melakukan sitem pengawasan silang. "Yang mengawas ini bukan dari sekolah di sini, jadi kita silang dari sekolah lain," ujar Drs Tassakka, Kepala SLTP 5 Watampone. 

Sumber
Kompas Edukasi

UN SMP Tahun Ini Dinilai Terburuk

Taufiqurrahman | Lusia Kus Anna

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pada hari terakhir pelaksaan ujian nasional tingkat SMP dan sederajat, masih saja ditemui hal-hal yang meresahkan pengawas dan murid. Misalnya saja untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang diujikan hari ini, Kamis (26/4), terdapat perbedaan jumlah soal dengan mata pelajaran sebelumnya.
Setiap paket soal, yakni paket A, B, C, D dan E, sejak hari pertama terdiri dari 40 soal. Namun untuk paket C hari ini, jumlah soal hanya 39.
"Siswa dan pengawas panik karena berbeda dengan soal sebelumnya. Tetapi saya minta agar dikerjakan sesuai dengan yang ada di soal, dan lembar jawaban ujian juga disesuaikan," kata Ruslam Dimyati, Kepala MTs. Mambaul Ulum, Desa Panaan, Kecamatan Palenggaan, Pamekasan.
Khawatir hanya di sekolahnya yang ada perbedaan soal seperti itu, Ruslan mencoba mengecek ke sejumlah lembaga lainnya. "Jawaban pengawas sama, soalnya hanya 39," tambah Ruslan.
Karena siswa dan pengawas panik, panitia memutuskan agar persoalan itu cukup dijelaskan di berita acara saja.
"Kesepakatan itu sudah atas sepengetahuan pengawas dari kepolisian," kilah Ruslan.
Ruslan menilai, pelaksanaan UN tahun ini sangat buruk. Hal itu berdasarkan beberapa kejadian yang dianggap merugikan siswa.
"Di hari pertama ada puluhan lembar jawaban yang rusak dan sobek, soal ujian tertukar dan sekarang ini soalnya kurang," ungkapnya.
Seharusnya, terang Ruslan, biaya mahal yang dikeluarkan pemerintah dari APBN bisa menyelenggarakan UN dengan baik.
"Saya berharap badan nasional standar pendidikan lebih selektif menentukan pemenang tender UN ini," pungkas Ruslan. 

Sumber

Rekrutmen Guru Diubah

Ester Lince Napitupulu | Robert Adhi Ksp

Indra Akuntono Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.
JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengubah cara rekrutmen calon guru. Mulai tahun 2012 ini, mahasiswa baru yang diterima di lembaga pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK) ditawari untuk ikut tes khusus menjadi calon guru dan biaya pendidikan ditanggung pemerintah.
"Mahasiswa baru di LPTK yang diterima tahun ajaran ini akan dites lagi. Nanti yang lulus tes langsung diberi beasiswa oleh pemerintah. Ketika lulus, siap menjadi guru yang profesional," kata Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh seusai seminar pendidikan yang diselenggarakan Kompas bertajuk "Menggugat Praksis Pendidikan, Bagaimana?" dan Peluncuran Yayasan Nusa Membaca di Jakarta, Senin (23/4/2012).
Menurut Nuh, perbaikan kualitas guru mesti dimulai dari proses rekrutmen yang benar. "Karena itu, tidak semua mahasiswa LPTK bisa langsung jadi guru," kata Nuh. 
Nuh mengatakan, mahasiswa baru yang lolos di LPTK akan dites dengan empat kompetensi yang mesti dimiliki guru, yakni profesional, pedagogi, kepribadian, dan sosial.
"Tiap LPTK nanti ada 200-300 mahasiswa yang diberikan beasiswa pendidikan untuk jadi guru dan diasramakan. Jatahnya tergantung kesiapan tiap LPTK. Mereka ini usai lulus nanti akan menjadi guru," kata Nuh.
Perekrutan mahasiswa untuk calon guru juga dilaksanakan untuk mahasiswa di semester 7 dan 8. Nanti juga dilaksanakan untuk mahasiswa LPTK di semester 5-6.
"Sampai tahun 2015 akan ada sekitar 200.000 guru yang pensiun. Penggantinya tentu harus disiapkan, namun dengan perekrutan yang lebih baik, yang dimulai dari perbaikan pendidikan calon guru," kata Nuh. 

Sumber

Program Diploma Masih Dipandang Sebelah Mata

| Lusia Kus Anna |

shutterstock
Kompas.com - Sampai saat ini masyarakat belum menyadari peluang yang disediakan oleh pendidikan vokasional atau diploma. Padahal, kebutuhan dunia industri terhadap lulusan diploma tergolong tinggi.

Direktur Direktorat Administrasi Akademik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Budi Prasetyo Widyobroto, mengungkapkan program diploma masih dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Hal itu bisa dilihat dari masih banyaknya lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang memilih melanjutkan studi ke jenjang sarjana.

"Data Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan tahun ini menunjukkan masih banyak siswa SMK yang ikut mendaftar. Lebih dari 70 persen siswa SMK yang mendaftar ke jenjang strata satu atau sarjana," katanya di Yogyakarta (23/4).

Padahal, menurut Budi, jalur sarjana sebenarnya kurang sesuai untuk studi lanjutan siswa SMK yang memang dipersiapkan sebagai tenaga ahli. Ia menyebutkan jenjang S1 lebih cocok bagi siswa yang memiliki kemampuan akademik menonjol. Sebaliknya, pendidikan vokasi dipersiapkan untuk mendidik siswa dengan keunggulan pada kemampuan motorik.

"Siswa SMK yang memang sudah dibekali dengan keterampilan dan memiliki keunggulan motorik akan lebih siap dan tepat  melanjutkan pendidikan ke sekolah vokasi atau diploma," katanya.
   
Dengan mengambil jenis pendidikan yang sesuai, menurut dia, para peserta didik diharapkan bisa menyerap pendidikan dengan lebih baik. Selain itu, juga diharapkan akan mendapatkan jenjang karir yang lebih terarah.
   
Direktur Sekolah Vokasi UGM M Arrofiq mengatakan, sebagai upaya membangun sumber daya manusia yang professional, berkeahlian, dan berjiwa Pancasila, UGM menyelenggarakan sekolah vokasi yang merupakan lembaga pendidikan diploma.
   
"Hingga saat sekolah vokasi UGM menyelenggarakan 23 program studi pada jenjang diploma tiga dan satu program studi jenjang diploma empat. Saat ini kami menyelenggarakan 24 program studi yang beragam," katanya.
   
Menurut dia, UGM memfasilitasi semua jenis pendidikan yang diselenggarakan dengan perhatian yang sama. Program beasiswa yang ditawarkan pada mahasiswa sekolah vokasi seperti program beasiswa di program sarjana.
  
 "Sekolah vokasi terus menjalin kerja sama dengan berbagai institusi baik dalam pelatihan, praktikum, kerja praktik, dan penerimaan lulusan," katanya.
   
Ia mengatakan, program sekolah vokasi UGM membuka dua jalur penerimaan mahasiswa baru, yakni jalur penelusuran bibit unggul (PBU) dan jalur ujian tulis. Pendaftaran jalur PBU diselenggarakan hingga 11 Mei 2012, sedangkan jalur ujian tulis gelombang pertama dimulai pada 23 Mei-8 Juni 2012 dan gelombang dua pada 20 Juni-20 Juli 2012.

Sumber

UN 2013, Peluang "Nyontek" Dipersempit

Achmad Faizal | Kistyarini
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Suasana pelaksanaan ujian nasional hari pertama di SMA Negeri 63 di kawasan Petukangan, Jakarta, Senin (16/4/2012).

SURABAYA, KOMPAS.com — Pemerintah berjanji meningkatkan kualitas penyelenggaraan ujian nasional untuk memperoleh hasil yang maksimal. Tahun depan, variasi soal UN akan ditingkatkan untuk lebih memperkecil kemungkinan aksi contek.
Menteri Pendidikan Nasional Mohamad Nuh mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyusun formulasi peningkatan variasi soal hingga 10 variasi sehingga nanti dalam satu kelas yang diisi 20 peserta UN hanya ada dua siswa yang soalnya sama.
"Saat ini dalam satu kelas masih lima variasi. Ke depan akan ditingkatkan 10, bahkan lebih," katanya di Surabaya, Minggu (22/4/2012).
Peningkatan variasi soal UN itu, kata mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) ini, dilakukan semata-mata agar peserta UN mempersiapkan diri lebih matang dalam menjalani ujian nasional.
"Intinya agar siswa belajar karena UN sejatinya adalah menekan siswa untuk giat belajar," ujarnya.
Selain meningkatkan variasi soal, pihaknya juga akan meminimalkan kasus kekurangan atau soal yang tertukar. Meskipun kata Nuh, keduanya adalah hal yang wajar dalam sebuah paket pekerjaan dalam jumlah banyak.
"Potensi soal tertukar, soal kurang, tetap ada, tetapi kami berupaya menekan pihak percetakan agar bekerja dengan sempurna tahun depan," tuturnya.
Senin (23/4/2012) besok, UN diselenggarakan untuk pelajar tingkat SMP, MTs, dan SMPLB. Selama empat hari hingga Kamis (26/4/2012), mereka menjalani ujian tulis mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Sementara untuk UN di tingkat SD/MI/SDLB dijadwal pada 7-9 Mei 2012. 

Sumber

Kurang Ruang Belajar, Kelas Disekat Triplek





Danar Widiyanto 
Ilustrasi (Foto : Dok)

SANDEN (KRjogja.com) - SD 2 Sanden yang merupakan SD Standar Nasional mengeluhkan kekurangan ruangan kelas. Kekurangan ini mengakibatkan ruang kelas bagi kelas V dan VI terpaksa disekat dengan triplek. Meski pihak sekolah telah berusaha mengajukan proposal permohonan dana, namun hingga saat ini belum ada tanggapan.


Kepala Sekolah SD 2 Sanden,  Saryanto, Senin (23/4) menuturkan seharusnya tiap rombongan belajar (rombel) yang ideal diisi 29 siswa. Meski demikian kelas V diisi 48 siswa dan kelas VI diisi 39 siswa. 



"Kami terpaksa menyekat ruang TIK (Teknologi Informasi Komputer) yang sebagian diperuntukkan untuk ruang kelas V. Akibatnya ruang kelas jadi sempit. Kami selalu memberikan motivasi siswa supaya tetap nyaman dan betah di kelas dengan segala keterbatasan," ujar Saryanto.



Ditambahkannya pihaknya sudah melakukan upaya dengan mengajukan berbagai proposal permohonan ruang kelas baru, namun sampai sekarang belum ada bantuan," tegasnya.



Diprediksikan, pembangunan dua ruang kelas membutuhkan anggaran sekitar Rp 300 juta. SD Sanden 2 memiliki total siswa 220 orang.



"Kami sangat berharap pengajuan bantuan ruang kelas baru segera cair mengingat animo siswa yang masuk ke SD Sanden 2 cukup banyak," tambahnya lagi. (R-6
)

Sumber

Pengawas dan Siswa Berponsel Ria di Tengah Ujian



Junaedi | A. Wisnubrata 



POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Meski pemerintah telah memberlakukan aturan ketat dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) namun sejumlah sekolah di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, tetap saja membiarkan terjadinya pelanggaran.
Perilaku membawa tas, buku, bahkan asyik menggunakan ponsel di tengah ujian tampak di beberapa lokasi ujian. Tak hanya siswa yang lolos membawa ponsel masuk kelas, tapi para pengawas pun "bermain" ponsel saat ujian tengah berlangsung.
Di sekolah MTs Mas'udiyah, Kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar misalnya, pada ujian hari Rabu (25/4/2012), para siswa tampak bebas membawa barang-barangnya ke dalam ruangan ujian seperti tas, buku, sampai ponsel, tanpa mendapat teguran pengawas.
Saking bebasnya, ponsel yang biasanya disimpan siswa secara sembunyi-sembunyi dalam laci atau saku celana, kali ini malah diletakkan di atas meja berdampingan dengan lembar jawaban dan soal saat ujian tengah berlangsung.
Pihak sekolah yang dikonfirmasi soal sejumlah pelanggaran, segera membantahnya. "Sebelum ujian kita periksa siswa dan melarang membawa barang-barang apa saja termasuk tas dan ponsel dalam ruangan ujian," ujar Supardi, Kepsek Mts Mas'udiyah Wonomulyo.
Sementara, di beberapa sekolah lain pengawasan terhadap peserta ujian juga tampak sangat longgar. Namun pihak sekolah pada umumnya melarang wartawan meliput suasana ujian.
Kepala Dinas Pendidikan Polewali Mandar, Arifuddin Toppo yang dihubungi via vonsel menegaskan segala macam benda yang sifatnya bisa membantu siswa dalam ujian adalah sebuah tindak kecurangan yang tidak diperbolehkan.

Sumber

Mendikbud Belum Baca LKS "Ideologi Komunis"

Sabrina Asril | Egidius Patnistik
KOMPAS/ALIF ICHWAN BOS - Menteri Pendidikan Nasional M. nuh usai rapat komite pendidikan bersam dengan Wakil Presiden Boediono, mengadakan jumpa pers di Kantor Wapers, Jakarta, Selasa (14/2/2012). Tampak M Nuh menjelaskan bantuan operasional sekolah (BOS) bersama sejumlah foto sekolah yang rusak dan akan segera diperbaiki mulai dari sekolah yang rusak berat.

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh belum melihat buku Lembar Kerja Siswa (LKS) yang mencantumkan kata "komunis" dalam jawabannya. Buku LKS tersebut ditemukan seorang guru SMA di Parakan Salak, Sukabumi, Jawa Barat.
"Saya belum baca LKS itu sehingga saya belum bisa memberikan komentar apa pun karena saya khawatir salah," ujar Nuh, Jumat (20/4/2012) di Mapolda Metro Jaya.
Ia melanjutkan, untuk meneliti isi buku tersebut, Dinas Pendidikan Jawa Barat ditugaskan untuk memeriksanya. "Sekarang justru lagi dilakukan evaluasi terkait dengan hal itu. Dinas pendidikannya yang memeriksa," kata Nuh.
Kejanggalan "LKS komunis" ini tertera dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA. Hal ini didapati guru itu ketika memeriksa LKS yang menjadi pegangannya saat mengajar. Di dalam lembar itu ada sebuah pertanyaan, "Indonesia mengembangkan sendiri ideologi yang dinilai tepat dengan kondisi bangsa Indonesia, yang namanya...." Dan, jawabannya adalah "komunis".

Sumber
Kompas Edukasi

Dilema Perguruan Swasta


| Lusia Kus Anna
KOMPAS.com/ Taufiqurrahman Salah satu siswa yang menggantikan posisi guru untuk mengisi pelajaran di kelas, setelah guru kelas mereka dimutasi secara tidak prosedural

Oleh: Ki Sugeng Subagya

SD dan SMP sebagai pelaksana program wajib belajar dilarang memungut biaya investasi dan biaya operasi dari peserta didik, orangtua atau wali peserta didik. Demikian Pasal 3 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2011. Larangan ini tak terkecuali bagi sekolah swasta.

Sejak bantuan operasional sekolah (BOS) digulirkan pada 2009, lambat laun pungutan dari orangtua murid dikurangi untuk menuju program pendidikan gratis dalam rangka wajib belajar sembilan tahun.

Pemahaman terhadap kebijakan ini menimbulkan dilema. Masyarakat menuntut layanan pendidikan berkualitas tanpa harus dibebani pembiayaan. Sementara itu, sekolah tak dapat menyelenggarakan pendidikan berkualitas karena besaran dana BOS tak cukup untuk menopang kebutuhan operasionalnya.

Bagi swasta, sekolah gratis hampir mustahil. Selain dana BOS belum memadai, mekanisme penetapan besaran dana satuan pendidikan, perhitungan unit cost, dan analisis komponen pembiayaannya belum tepat.

Pembiayaan pendidikan di swasta, juga sekolah pada umumnya, mencakup: (1) biaya operasi; (2) biaya investasi; dan (3) biaya personal. Biaya operasi pendidikan mencakup gaji/tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan. Bagi sekolah swasta, sumber biaya untuk gaji/tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan selama ini mengandalkan pungutan dari orangtua murid.

Peruntukan BOS

Program sekolah gratis dengan pemberian BOS dimaksudkan agar orangtua murid tidak lagi dibebani biaya operasi. Dalam hal ini terbangun kesan, pemerintah melalui BOS mampu membiayai semua kebutuhan operasional sekolah.

Padahal, dengan besaran dana BOS tahun 2012 Rp 580.000 per siswa per tahun untuk SD dan Rp 710.000 per siswa per tahun untuk SMP, hanya dapat menopang biaya operasi dengan standar minimal berdasarkan standar nasional pendidikan (SNP). Artinya, besaran dana itu tak cukup untuk membiayai program sekolah yang melampaui standar minimal SNP. Dalam konteks ini, larangan memungut biaya pendidikan sama halnya mempertaruhkan kualitas pendidikan.

Ketentuan pemanfaatan dana BOS untuk gaji/honorarium serta tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan tak boleh lebih dari 20 persen dari jumlah dana yang diterima sekolah mustahil dapat diterapkan di swasta. Jika dana BOS satu-satunya sumber pembiayaan, gaji/honorarium serta tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan jauh dari layak. Jangan heran jika kemudian ada pendidik/tenaga kependidikan menerima honorarium kurang dari Rp 100.000 per bulan.

Jika subkomponen gaji/honorarium serta tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan dikeluarkan dari biaya operasi, membebaskan orangtua murid sekolah swasta dari pungutan masih dimungkinkan. Persoalannya, apakah pemerintah sudah mampu menyediakan anggaran untuk membayar gaji/honorarium serta tunjangan bagi pendidik dan tenaga kependidikan swasta yang lebih dari 700.000 orang? Ini belum termasuk guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap.

Dalam konteks satuan pendidikan, mekanisme penetapan besaran BOS berdasarkan variabel jumlah siswa kurang tepat. Sekolah yang siswanya lebih banyak menerima dana banyak, sedangkan sekolah yang siswanya sedikit memperoleh dana sedikit. Padahal, pembiayaan satuan pendidikan lebih banyak dipengaruhi oleh basis rombongan belajar. Artinya, dalam satu rombongan belajar biaya operasionalnya relatif sama, baik dengan jumlah murid banyak maupun sedikit.

Pengaturan vs pelarangan

Tampaknya, saat ini yang diperlukan bukan pelarangan memungut biaya dari orangtua murid, melainkan mekanisme dan peruntukannya yang perlu diatur. Pelarangan dapat dilakukan apabila pemerintah mampu mencukupi semua biaya pendidikan yang dibutuhkan satuan pendidikan, baik sekolah negeri maupun swasta, dengan semua komponen pembiayaannya.

Pengaturan pungutan memberi peluang kepada masyarakat berperan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pemanfaatan dana masyarakat secara optimal. Bukankah dalam hal ini pemerintah telah menetapkan manajemen berbasis sekolah dengan mengedepankan perencanaan pengembangan satuan pendidikan.

Tak kalah penting, dalam hal pengaturan itu harus diberikan jaminan terhadap warga yang kurang beruntung secara ekonomi harus dapat mengakses pendidikan yang berkualitas. Sistem subsidi silang adalah alternatif yang dapat dipilih untuk memberi jaminan kepada mereka.

Ki Sugeng Subagya Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta Yogyakarta

Sumber
Kompas Edukasi

Hari Pertama, 134 Pelajar SMP Kediri Tidak Lulus UN

M Agus Fauzul Hakim | Eko Hendrawan Sofyan
Kompas.com/ M.Agus Fauzul Hakim Siswa mengerjakan naskah ujian nasional (UN) di SMPN 1, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (23/4/2012).

KEDIRI, KOMPAS.com — Sebanyak 134 pelajar di Kota Kediri dan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, langsung dinyatakan tidak lulus pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sederajat, Senin (23/4/2012). Hal tersebut diputuskan setelah para siswa tersebut tidak mengikuti ujian tanpa keterangan apa pun.

Di Kota Kediri, total jumlah peserta UN terdata hingga mencapai 6.843 siswa yang berasal dari 38 lembaga sekolah. Dari jumlah tersebut, 6 siswa tidak mengikuti ujian tanpa disertai keterangan apa pun, sementara 2 siswa lainnya tidak masuk karena sakit. "Dua siswa yang sakit itu akan ikut ujian susulan pada 30 April hingga 4 Mei nanti, sementara yang tidak ada izinnya enggak bisa ikut (ujian) susulan," kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Kediri Hariyadi kepada wartawan.

Sementara itu di Kabupaten Kediri, jumlah siswa yang tidak ikut ujian tanpa pemberitahuan mencapai 128 siswa dari total 19.985 peserta UN. "Selain itu ada empat pelajar lainnya tidak masuk dengan izin sakit," kata Edy Purwanto, Plt Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kediri.

Baik di Kota maupun Kabupaten Kediri, pelaksanaan UN hari pertama masih relatif aman dan lancar tanpa kendala berarti. Hanya, empat pelajar di Kabupaten Kediri harus mengerjakan ujian di Mapolsek Kediri karena tersangkut masalah kriminal. 

Sumber
Kompas Edukasi

Tak Ada Soal UN Braille, Siswa Tunanetra Kesulitan

M Wismabrata | Lusia Kus Anna


 
KOMPAS.COM/M Wismabrata
Salah satu siswa tuna netra peserta ujian nasional di Klaten, terpaksa mengerjakan ujian dengan soal tanpa huruf braile

TERKAIT:
KLATEN, KOMPAS.com — Tiga siswa tunanetra peserta ujian nasional di sekolah luar biasa (SLB) B Yayasan Asuhan Anak-anak Tunanetra (YAAT), Klaten, Jawa Tengah, terpaksa mengerjakan soal-soal UN yang sama persis dengan siswa normal karena pemerintah tidak menyediakan soal dengan huruf braille.
Pihak sekolah hanya membantu menyediakan guru pengawas tambahan yang bertugas membacakan soal dan menuliskan jawaban ke lembar komputer.
"Saya menyesalkan pihak dinas pendidikan yang tidak menyediakan soal braille untuk tahun ini. Tahun tahun sebelumnya, kami mendapat soal braille," kata Subagyo, Kepala Sekolah SLB YAAT.
Sementara itu, tidak hanya siswa yang kesulitan mengerjakan soal, guru pengawas tambahan pun kesulitan menerjemahkan soal-soal yang model gambar balok atau sejenisnya. Siswa pun berulang kali meminta pengawas untuk mengulangi membacakan soal.
"Ya, kalau rumus masih bisa saya hafal, tapi pas mau menghitung dan mengerjakan soal bergambar, sulit," kata Yuliani, salah satu siswa SLB.
Ketiadaan soal UN dengan huruf braille menjadi keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan alasan daya serap serta kemampuan berpikir siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi sama dengan siswa normal lainnya. Tetapi, kenyataan di lapangan menunjukkan, siswa tunanetra justru kesulitan.

Sumber
Kompas Edukasi

Guru Dituntut Kreatif dan Inovatif

Yatimul Ainun | Lusia Kus Anna |

shutterstock Ilustrasi:
MALANG, KOMPAS.com - Salah satu kekurangan guru di Indonesia adalah rendahnya kemampuan kreativitas, inovasi, dan kurangnya penguasaan terhadap materi yang akan diajarkan pada siswanya. Kritikan tersebut disampaikan oleh empat pakar pendidikan asal Jepang yang menjadi pembicara dalam acara workshop pengembangan guru yang diadakan oleh fakultas MIPA Universitas Negeri Malang, bekerjasama dengan Japan International Coorporation Agency (JICA), Rabu (25/4).
Empat pakar pendidikan tersebut diantaranya, Masaaki Sato, Atsushi Tsukui, Rio Suzuki, dan Rie Takahashi. Ke empat narasumber tersebut menyampaikan materi secara bergiliran di depan ratusan perwakilan dosen dari berbagai Perguruan Tinggi (PT) di Jawa Timur.
Menurut Masaaki Sato, untuk di Indonesia, masih banyak kejadian di lapangan yang mengindikasikan ke gagalan proses pembelajaran juga diakibatkan oleh para guru sendiri. Di antaranya, guru tidak kreatif dan kurang memahami materi.
"Guru di Indonesia banyak yang tidak memiliki pengetahuan khusus, yang berhubungan dengan materi, atau guru tidak punya improvisasi, inovasi, ketika menghadapi siswa," jelas Masaaki, yang materinya diterjemahkan oleh penterjemah.
Masaaki juga menyampaikan pentingnya kreativitas dalam mengajar. "Kreativitas itu modal utama bagi guru. Ide-ide kreatif itu pertama kali bukan muncul dari murid, tapi guru. Karenanya wajar jika di Jepang ada guru yang menjadi penemu kemudian menular ke siswanya," paparnya.
Sementara itu Rie Takahashi menyampaikan bahwa perilaku belajar dan kreatif seharusnya bukan hanya terjadi di sekolah tapi juga di rumah. "Kalau anak cerdas, orangtua juga ikut menikmatinya karena anak adalah masa depan orangtua," katanya.
Ia menambahkan, siswa yang cerdas adalah potensi negara yang harus dididik dan dicerdaskan sehingga negara menjadi kuat dan maju.

Sumber
Kompas Edukasi

6 Siswi Batal UN karena Menikah

| Eko Hendrawan Sofyan

KOMPAS/ASWIN RIZAL HARAHAP Siswa mengikuti hari pertama ujian nasional di SMP Frater, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (23/4/2012). Sebanyak 21.023 siswa mengikuti ujian nasional di 280 SMP di Kota Makassar.

KALIMANTAN TIMUR, KOMPAS.com Enam siswi SMP di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, dikabarkan mundur mengikuti ujian nasional (UN) karena menikah.
    
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kutai Timur Imam Hidayat, dari jumlah 3.653 siswa SMP se-Kutai Timur, sebanyak 66 orang tidak bisa mengikuti UN sampai selesai, dan enam di antaranya absen karena menikah.
    
"Jumlah siswa 3.653 orang, sebanyak 66 orang tidak mengikuti UN, termasuk 6 orang di antaranya menikah dan ada yang mutasi, dan ada yang mengundurkan diri," kata Imam Hidayat di ruang kerjanya, Rabu (25/4/2012).
     
Sebelumnya, mereka sudah terdaftar sebagai peserta UN. Namun saat pelaksanaan, mereka tidak masuk. Ada yang mundur, menikah, dan bahkan ada yang dikabarkan akan melahirkan.
     
Imam Hidayat didampingi Kasi Kurikulum Susilo dan Kabis Pendidikan Dasar Dawud mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan keputusan siswi-siswi ini, yang terburu-buru menikah muda. "Saya menyayangkan juga kenapa mereka lebih memilih menikah muda, mengingat usia mereka sangat muda dan masa depannya masih panjang," kata Imam lagi.
     
Namun, pihaknya mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Keputusan itu merupakan pilihan keluarga dan siswi tersebut.
     
Terkait dengan pelaksanaan UN di Kutai Timur, Imam mengatakan bahwa proses UN pada hari pertama hingga selesai berjalan lancar dan aman. "Tidak ada halangan yang berarti selama proses UN tingkat SMP/MTs di Kutai Timur. Mudah-mudahan hasilnya juga lebih baik dari tahun sebelumnya," katanya.


Sumber
Kompas Edukasi

Peserta UN Salah Kode, Tanggungjawab Pengawas


Agus Sigit Cahyana
BANTUL (KRjogja.com) - Meski pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari kedua relatif berlangsung lebih lancar dibandingkan hari pertama, namun ternyata masih ada kesalahan peserta ujian mencantumkan kode soal serta identitas dalam Lembar Jawab Komputer (LJK).
"Saya mendesak supaya pengawas mengedepankan ketelitian. Usai LJK dikumpulkan, pengawas wajib memeriksa kode serta identitas siswa yang tertulis di LJK. Kesalahan kode atau identitas siswa justru menjadi tanggungjawab pengawas di ruangannya," tegas Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Non Formal, Drs Masharun Ghozalie, MM kepada KRjogja.com disela pantauan UN di SMA Sanden,  Selasa (17/4).
Ditambahkan Masharun, berdasarkan pantauannya di lima sekolah pelaksanaan UN yakni SMAN Jetis, SMAN Sanden, SMK Pandak, SMK Bambanglipuro dan SMK Muhammadiyah 1 Bantul, pelaksanaan relatif tertib dan lancar. Hal ini dibuktikan dengan minimnya laporan kerusakan soal serta keterlambatan siswa peserta UN.
Dari evaluasi pelaksanaan UN selama dua hari ada beberapa hal pokok yang wajib diperbaiki pada UN tahun depan. Hal tersebut yakni keterlambatan pengawas hendaknya diminimalisir dan kerusakan soal hendaknya diketahui dan segera diantisipasi sebelum pelaksanaan UN.
"Dari 1.600 pengawas yang kita kerahkan hanya ada satu pengawas yang datang terlambat dengan alasan jarak rumah yang jauh. Kami sudah memberi peringatan kepada pengawas tersebut. Harapannya hari ini Rabu (18/4) tidak ada laporan keterlambatan pengawas," tegas Masharun lagi. (R-6)

Sumber
KR Jogja
 

DAFTAR PRODI UNIVERSITAS GADJAH MADA DAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BESERTA RASIO KEBERHASILAN DALAM SNMPTN EDISI REVISI by JESABA

DAFTAR PRODI UGM JALUR IPA DI SNMPTN 2012









NO KODE PRODI NAMA PRODI UNDANGAN TULIS
DAYA TAMPUNG 2012 PEMINAT 2011 PRESENTASE KEBER-HASILAN DAYA TAMPUNG 2012 PEMINAT 2011 PRESENTASE KEBER-HASILAN
1 471011 BIOLOGI 110 1144 10% 110 570 19%
2 471025 FARMASI 160 5273 3% 60 1886 3%
3 471033 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN 60 581 10% 40 400 10%
4 471041 KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH 42 208 20% 28 164 17%
5 471055 PEMBANGUNAN WILAYAH 42 307 14% 28 389 7%
6 471063 PENDIDIKAN DOKTER 110 6889 2% 115 3841 3%
7 471071 ILMU KEPERAWATAN 40 2335 2% 80 819 10%
8 471085 GIZI KESEHATAN 40 3509 1% 40 1535 3%
9 471093 PENDIDIKAN DOKTER GIGI 90 2815 3% 62 1423 4%
10 471106 KEDOKTERAN HEWAN 120 902 13% 80 864 9%
11 471152 FISIKA 51 351 15% 34 214 16%
12 471166 KIMIA 108 829 13% 72 382 19%
13 471174 MATEMATIKA 48 1159 4% 32 401 8%
14 471182 ILMU KOMPUTER 63 2640 2% 42 1135 4%
15 471196 STATISTIKA 48 1143 4% 32 490 7%
16 471203 GEOFISIKA 60 468 13% 40 458 9%
17 471211 ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI 57 327 17% 38 256 15%
18 471225 AGRONOMI 20 195 10% 20 165 12%
19 471233 PEMULIAAN TANAMAN 15 62 24% 15 126 12%
20 471241 ILMU TANAH 20 143 14% 20 122 16%
21 471255 SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS) 40 410 10% 35 386 9%
22 471263 ILMU HAMA & PENYAKIT TUMBUHAN 25 96 26% 25 168 15%
23 471271 PENYULUHAN & KOMUNIKASI PERTANIAN 23 121 19% 22 206 11%
24 471285 BUDIDAYA PERIKANAN 23 149 15% 22 198 11%
25 471293 TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN 25 159 16% 20 151 13%
26 471306 MANAJ. SUMBER DAYA PERIKANAN 23 99 23% 20 117 17%
27 471314 MIKROBIOLOGI PERTANIAN 15 128 12% 15 112 13%
28 471322 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN 90 323 28% 140 413 34%
29 471336 ARSITEKTUR 40 1443 3% 40 899 4%
30 471344 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 40 1230 3% 40 711 6%
31 471352 TEKNIK GEODESI 45 601 7% 45 630 7%
32 471366 TEKNIK GEOLOGI 60 1606 4% 60 1369 4%
33 471374 TEKNIK KIMIA 70 1949 4% 70 786 9%
34 471382 TEKNIK ELEKTRO 60 1852 3% 60 723 8%
35 471396 TEKNIK MESIN 70 1385 5% 70 986 7%
36 471403 TEKNIK SIPIL 75 2324 3% 75 1163 6%
37 471411 TEKNIK NUKLIR 20 611 3% 30 225 13%
38 471425 FISIKA TEKNIK 65 502 13% 65 497 13%
39 471433 TEKNIK INDUSTRI 70 2573 3% 70 1023 7%
40 471441 TEKNIK PERTANIAN 40 418 10% 60 292 21%
41 471455 TEKNOLOGI PANGAN & HASIL PERTANIAN 60 1455 4% 40 657 6%
42 471463 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN 40 513 8% 60 303 20%
43 471471 ILMU KEPERAWATAN GIGI 35 328 11% 40 254 16%
44 471485 KEHUTANAN 125 1070 12% 125 662 19%
45 471493 TEKNOLOGI INFORMASI 35 2965 1% 30 1539 2%









DAFTAR PRODI UGM JALUR IPS DI SNMPTN 2012









NO KODE PRODI NAMA PRODI UNDANGAN TULIS
DAYA TAMPUNG 2012 PEMINAT 2011 PRESENTASE KEBER-HASILAN DAYA TAMPUNG 2012 PEMINAT 2011 PRESENTASE KEBER-HASILAN
1 472013 ILMU EKONOMI 54 1700 3% 36 779 5%
2 472021 MANAJEMEN 84 5249 2% 56 2226 3%
3 472035 AKUNTANSI 102 6239 2% 68 2521 3%
4 472043 ILMU FILSAFAT 30 137 22% 115 240 48%
5 472051 ILMU HUKUM 120 3416 4% 180 2097 9%
6 472065 ANTROPOLOGI BUDAYA 20 219 9% 40 286 14%
7 472073 ARKEOLOGI 15 206 7% 35 187 19%
8 472081 ILMU SEJARAH 12 219 5% 28 153 18%
9 472095 SASTRA ARAB 40 72 56% 40 153 26%
10 472102 SASTRA INDONESIA 15 431 3% 35 190 18%
11 472116 SASTRA INGGRIS 25 1671 1% 35 686 5%
12 472124 SASTRA NUSANTARA 15 74 20% 30 84 36%
13 472132 SASTRA PERANCIS 10 360 3% 20 164 12%
14 472146 SASTRA JEPANG 15 511 3% 15 277 5%
15 472154 BAHASA KOREA 10 344 3% 20 222 9%
16 472162 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK (AN) 36 1186 3% 44 792 6%
17 472176 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL 41 3748 1% 34 1668 2%
18 472184 ILMU PEMERINTAHAN (POLITIK DAN PEMERINTAHAN) 36 1621 2% 44 834 5%
19 472192 ILMU SOSIATRI/PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN 28 438 6% 52 466 11%
20 472205 ILMU KOMUNIKASI 41 3703 1% 34 1993 2%
21 472213 SOSIOLOGI 26 725 4% 49 377 13%
22 472221 PSIKOLOGI 100 4242 2% 100 2080 5%
23 472235 PARIWISATA 45 220 20% 45 713 6%









DAFTAR PRODI UNY JALUR IPA DI SNMPTN 2012









NO KODE PRODI NAMA PRODI UNDANGAN TULIS
DAYA TAMPUNG 2012 PEMINAT 2011 PRESENTASE KEBER-HASILAN DAYA TAMPUNG 2012 PEMINAT 2011 PRESENTASE KEBER-HASILAN
1 461016 PEND. MATEMATIKA 18 2815 1% 27 1473 2%
2 461024 PEND. FISIKA 18 1122 2% 27 666 4%
3 461032 PEND. KIMIA 18 1519 1% 27 982 3%
4 461046 PEND. BIOLOGI 18 1533 1% 27 1159 2%
5 461054 PEND. T. ELEKTRONIKA 8 247 3% 16 135 12%
6 461062 PEND. T. OTOMOTIF 18 505 4% 32 682 5%
7 461076 PEND. T. MESIN 18 470 4% 32 573 6%
8 461084 PEND. T. ELEKTRO 18 436 4% 32 285 11%
9 461092 PEND. T. SIPIL & PERENCANAAN 18 490 4% 32 490 7%
10 461105 MATEMATIKA 18 462 4% 27 198 14%
11 461113 FISIKA 18 141 13% 27 123 22%
12 461121 KIMIA 18 289 6% 27 288 9%
13 461135 BIOLOGI 18 331 5% 27 252 11%
14 461143 PEND. TEK. MEKATRONIKA 18 208 9% 32 163 20%
15 461151 PEND. TEK. INFORMATIKA 20 3477 1% 54 2794 2%
16 461165 PEND. IPA 18 744 2% 27 713 4%
17 461173 IKORA 22 74 30% 28 222 13%









DAFTAR PRODI UNY JALUR IPS DI SNMPTN 2012









NO KODE PRODI NAMA PRODI UNDANGAN TULIS
DAYA TAMPUNG 2012 PEMINAT 2011 PRESENTASE KEBER-HASILAN DAYA TAMPUNG 2012 PEMINAT 2011 PRESENTASE KEBER-HASILAN
1 462012 MANAJEMEN PENDIDIKAN 15 544 3% 15 544 3%
2 462026 BIMBINGAN & KONSELING 15 2290 1% 15 2290 1%
3 462034 TEKNOLOGI PENDIDIKAN 15 414 4% 15 414 4%
4 462042 PENDIDIKAN LUAR BIASA 15 471 3% 15 471 3%
5 462056 PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH 15 143 10% 15 143 10%
6 462064 PEND. SENI KERAJINAN 36 270 13% 36 270 13%
7 462072 PEND. KEWARGANEGARAAN 15 489 3% 15 489 3%
8 462086 PEND. SEJARAH 15 567 3% 15 567 3%
9 462094 PEND. GEOGRAFI 25 1073 2% 25 1073 2%
10 462101 PJKR 36 1024 4% 36 1024 4%
11 462115 PKO 36 363 10% 36 363 10%
12 462123 PEND. TEKNIK BUSANA 18 374 5% 18 374 5%
13 462131 PEND. TEKNIK BOGA 18 505 4% 18 505 4%
14 462145 PEND. ADM. PERKANTORAN 21 818 3% 21 818 3%
15 462153 PEND. AKUNTANSI 15 1254 1% 15 1254 1%
16 462161 PEND. EKONOMI 18 918 2% 18 918 2%
17 462175 MANAJEMEN 30 2293 1% 30 2293 1%
18 462183 ILMU SEJARAH 15 113 13% 15 113 13%
19 462191 AKUNTANSI 15 2280 1% 15 2280 1%
20 462204 PEND. SOSIOLOGI 15 1556 1% 15 1556 1%
21 462212 PEND. IPS 21 475 4% 21 475 4%
22 462226 ADMINISTRASI NEGARA 15 1943 1% 15 1943 1%
23 462234 KEBIJAKAN PENDIDIKAN 15 149 10% 15 149 10%
24 462242 PGSD 50 6827 1% 50 6827 1%
25 462256 PG-PAUD 15 805 2% 15 805 2%
26 462264 PGSD PENJAS 22 876 3% 22 876 3%
27 462272 PEND. BAHASA INGGRIS 27 3181 1% 27 3181 1%
28 462286 PEND. BAHASA JERMAN 26 231 11% 26 231 11%
29 462294 PEND. BAHASA PRANCIS 26 221 12% 26 221 12%
30 462301 PEND. SENI RUPA 16 493 3% 16 493 3%
31 462315 BAHASA. DAN SASTRA INDONESIA 16 973 2% 16 973 2%
32 462323 BAHASA DAN SASTRA INGGRIS 16 777 2% 16 777 2%
33 462331 PEND. SENI TARI 26 313 8% 26 313 8%
34 462345 PEND. SENI MUSIK 27 628 4% 27 628 4%
35 462353 PEND. BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 27 423 6% 27 423 6%
36 462361 PEND. BAHASA JAWA 27 1547 2% 27 1547 2%